Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Pesantren Al-Huda Garut Dihadiri Katib Syuriah PBNU hingga Bupati Terpilih
Kamis, 12 Desember 2024 | 16:00 WIB

Haul Masyayikh dan Reuni Akbar Pesantren Al-Huda Garut dihadiri Katib Syuriah PBNU hingga Bupati terpilih H Abdusy Syakur Amin. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).
Rudi Sirojudin Abas
Kontributor
Garut, NU Online Jabar
Pondok pesantren Al-Huda Kabupaten Garut yang berlokasi di Jalan Oto Iskandar Dinata Tarogong Kaler sukses menggelar acara haul para Masyayikh dan reuni akbar para santri pada Rabu (11/12/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut para pengasuh pesantren dan para alumni, pengurus PCNU Garut termasuk Rais Syuriah KH R Amin Muhyiddin Maulani, jemaah majelis taklim Al-Huda, dan Muslimat MWCNU Tarogong Kaler. Selain itu hadir pula tokoh yang mampu menjadi pusat perhatian jemaah yakni Katib Syuriah PBNU KH Muhammad Faiz Syukron Ma'mun dan bupati terpilih H Abdusy Syakur Amin.
Kegiatan diawali dengan pembacaan kalam ilahi dan lantunan shalawat oleh KH Ii Nurjaman, sambutan atas panitia oleh ketua KBIH Al-Huda H Muhammad Rifqi Banani, sambutan Shohibul Ma'had oleh KH Wildan Hilmi Banani, sambutan Rais Syuriah PCNU Garut, mauidzah hasanah oleh KH Muhammad Faiz Syukron Ma'mun, dan doa oleh KH Abdalloh.
Disela-sela kegiatan tersebut juga dilakukan pelantikan oleh KH Wildan Hilmi Banani kepada para koordinator alumni Al-Huda yang tersebar dibeberapa kecamatan yang ada di luar dan di dalam Kabupaten Garut yang tergabung dalam Rabithah Pesantren Al-Huda. Ada juga santunan kepada puluhan para yatim piatu dari pihak pesantren.
Dalam sambutannya, H Muhammad Rifqi Banani berharap Ponpes Al-Huda bersama para alumninya tetap mampu membina umat sebagaimana yang telah diajarkan oleh para muasis pesantren.
"Terutama kami sebagai zuriahnya mampu menjalankan apa yang menjadi cita-cita para sesepuh pesantren yakni membina umat kepada jalan yang berlandaskan pada faham Ahlussunnah Waljamaah," ucapnya.
Senada dengan itu, KH Wildan Hilmi Banani juga berharap kepada alumni agar mampu mengantisipasi aliran atau faham keagamaan yang tidak sejalan dengan Ahlussunnah Waljamaah.
"Jangan sampai ada orang NU tapi alirannya tidak jelas. Misalnya, jika ada yang menafikan kitab-kitab khas pesantren NU, berarti itu harus dipertanyakan," tutur kiai yang juga sebagai wakil Rais Syuriah PCNU Garut itu.
Sementara itu, taushiyah KH Muhammad Faiz Syukron Ma'mun mengungkapkan bahwa kehadiran para jemaah di acara haul merupakan sebagai wasilah untuk mendapatkan keridaan dari Allah SWT.
"Keridhoan Allah tidak hanya kita inginkan di dunia saja, tetapi juga di akhirat yakni khairat dunya wal akhirat," tandasnya.
Terpopuler
1
DPR RI Setujui Usulan Kemenag soal Tambahan Anggaran untuk BOS Madrasah dan Tunjangan Profesi Guru
2
Dikukuhkan Rais 'Aam PBNU, Inilah Susunan Struktur Idaroh Aliyah JATMAN 2025-2030
3
Ketika 14 Siswa Tak Diakui Negara: Kebijakan Tambah Rombel 50 Siswa Mengandung Bom Waktu
4
Khutbah Jumat Singkat: Manfaatkan Sisa Umur dengan Melakukan Hal yang Bermanfaat
5
Pererat Ukhuwah, PCNU Kabupaten Bogor Gelar Istighotsah dan Silaturahmi Pendekar Pagar Nusa
6
Aklamasi, Nyai Hj Minyatul Ummah Terpilih Pimpin Fatayat NU Jawa Barat 2025–2030
Terkini
Lihat Semua