Meriahnya HUT ke-80 RI di Ponpes YAPINK Pusat: Guru dan Santri Ikuti Lomba Masak hingga Parade Busana Adat Nusantara

Kabupaten Bekasi, NU Online Jabar
Semarak dalam rangka menyambut HUT ke-80 RI di Pesantren YAPINK Pusat begitu semangat dan meriah. Bagaimana tidak, kegiatan tersebut digelar selama dua hari yang dimulai pada Ahad (17/8/2025) hingga Senin (18/8/2025) dengan beragam kegiatan.

Tepat pada 17 Agustus 2025, kegiatan diawali dengan upacara bendera yang dihadiri oleh seluruh santri dan pengajar. Kemeriahan perayaan semakin terasa melalui beragam perlombaan yang menumbuhkan kreativitas dan kebersamaan yakni lomba Parade Busana Adat yang menampilkan kekayaan budaya Nusantara, di mana para peserta termasuk juga Pimpinan Pesantren YAPINK Pusat KH Ahmad Kholid Dawam dan istri Umi Hj Sari Damayanti juga terlihat menggunakan salah satu busana adat Nusantara dengan penuh kreativitas dan kebanggaan.

Tidak hanya itu, kemeriahan juga berlangsung di hari kedua pada Senin (18/8/2025). Di hari itu, Pesantren YAPINK Pusat menggelar lomba masak ayam kreasi dan rawon.yang diikuti oleh seluruh guru, baik dari Unit RA, MI, MTs, SMP, MA, SMA, hingga INISA. Para guru tampak begitu antusias, mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk menciptakan hidangan terbaik.

Adapun lomba memasak tersebut dinilai secara langsung Umi Hj Sari Damayanti dan didatangkan juga dua orang chef dari Steak 21 sebagai juri untuk memberikan penilaian yang objektif.

Di sela-sela upacara, Pimpinan Pesantren YAPINK Pusat KH Ahmad Kholid Dawam menyampaikan pesan menyentuh dalam memompa semangat kemerdekaan. "Usia boleh habis masanya, namun generasi harus tetap berlanjut," ujarnya.

Kiai yang akrab disapa Abi Khalid itu mengungkapkan pentingnya perayaan peringatan HUT RI sebagai ajang untuk terus melestarikan tradisi dan nilai-nilai kebangsaan dari tahun ke tahun.

"Perayaan HUT RI ke-80 di Ponpes YAPINK Pusat ini sebagai wujud nyata dari rasa syukur atas kemerdekaan. Oleh karenanya, perayaan ini menjadi bukti bahwa Pondok Pesantren YAPINK tidak hanya berfokus pada pendidikan agama, tetapi juga menanamkan rasa cinta tanah air dan persatuan," tuturnya.

"Mudah-mudahan, kemerdekaan ini harus senantiasa kita syukuri dan terus kita isi dengan amal serta perjuangan untuk agama, bangsa, dan negara," pungkas Kiai yang juga merupakan Katib Syuriah PBNU tersebut.