Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya juz 1, halaman 87 mengutip ucapan Imam Ali bin Abi Thalib:
لَا تَعْرِفِ الْحَقَّ بِالرِّجَالِ اعْرِفِ الْحَقَّ تَعْرِفْ أَهْلَهُ
Baca Juga
Etika Menegur Kesalahan Orang Lain
"Kau takkan bisa mengetahui apa itu kebenaran dengan melihat siapa orangnya, carilah tahu hakikat kebenaran itu, maka kau akan tahu siapa saja yang berada di jalan yang benar,”.
Kutipan di atas cukup relevan juga dengan debat capres-cawapres. Yang sudah terpesona pada penampilan dan kata-kata paslon yang dia dukung pasti akan memuja-muji penampilan paslonnya. Begitu pula sebaliknya.
Itu sebabnya sekarang banyak yang melakukan verifikasi data terhadap apa yang disampaikan dalam debat capres-cawapres. Cek fakta! Itu karena kebenaran tidak bisa kita ketahui hanya dari sosok yang menyampaikan. Kita diminta untuk mempelajari dan mencari tahu kebenaran dari apa yang mereka sampaikan.
Kalau kita ikuti kutipan dari kitab Ihya di atas, kualitas demokrasi kita bisa meningkat dengan pemilih yang cerdas dan selalu cek fakta dengan data. Perdebatan bukan soal hafalan atau singkatan, juga bukan soal retorika kata, tapi soal bagaimana pemilih yang cerdas bisa menilai sejauhmana akurasi data yang disampaikan.
Jangan tanya saya yah kenapa kutipan Imam al-Ghazali itu terdapat di juz 1, bukan juz 2 atau 3.
Nadirsyah Hosen, salah seorang Dosen Senior Monash Law School
Terpopuler
1
Ranting NU Margajaya Gelar Lailatul Ijtima, Perkuat Khidmat Kader NU Kota Bogor
2
Model MANIS, Jawaban atas Tantangan Pendidikan Karakter Masa Kini
3
Dari Pawai Obor hingga Santunan Yatim Jadi Cara IKRIMA Meriahkan Pekan Muharram 1447 H di Griya Citayem Permai
4
PCNU Kota Bandung Konsolidasi Kader Penggerak, Perkuat Aswaja dan Optimalisasi Potensi Bangun Kemandirian Jam'iyah dan Jamaah
5
Pesantren Ketitang Cirebon Jadi Teladan Kemandirian, Kemenag Beri Apresiasi
6
Ketua MWCNU Cinere Tutup Raker PRNU Pangkalan Jati: NU Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Terkini
Lihat Semua