Lestarikan Warisan Budaya, Kontes Ayam Pelung di Pesantren Fauzan Garut Diikuti 600 Peserta: Ada Jember hingga Madura
Senin, 11 Agustus 2025 | 23:03 WIB

Saat Ketua Yayasan Fauzaniyah KH Aceng Abdul Mujib melihat perlombaan kontes Ayam Pelung di Ajang Fauzan Cup ke-7 se-Jawa Barat di Pesantren Fauzan Garut. (Foto: NU Online Jabar/M Salim).
Muhammad Salim
Kontributor
Garut, NU Online Jabar
Sebagai bentuk warisan budaya bukan benda, ayam pelung menjadi hewan endemik asli Indonesia yang berasal dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Ayam pelung dikenal karena suara kokokannya yang panjang, dalam, dan merdu.
Selain itu, karena banyaknya penggemar Ayam Pelung di Indonesia, menjadikannya salah satu hewan peliharaan yang memiliki nilai yang tinggi bagi mereka. Sehingga ayam Pelung memiliki harga fantastis dikisaran satu juta bahkan ada yang sampai 40-100 juta tergantung kualitas dari ayam pelung itu sendiri.
Untuk menjaga kelestarian seni budaya tersebut, terutama untuk mendongkrak potensi ekonomi, Pesantren Fauzan Garut menggelar kontes Ayam Pelung yang dilaksanakan di Pesantren Fauzan Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut, pada Ahad (10/8/2025).
Ketua penyelenggara sekaligus dewan masyaikh Pesantren Fauzan KH Aceng Sasan Muhammad Hasan mengatakan bahwa peserta lomba mencapai 600 dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat. Ia menyebutkan bahwa ada pula peserta dari Madura dan Jember yang jauh-jauh menghadiri perlombaan tersebut.
Kiai yang akrab disapa Aceng Sasan tersebut menilai, besarnya antusias peserta yang mengikuti lomba tersebut yaitu karena melihat integritas penyelenggara yang mengedepankan kejujuran dan keadilan dewan juri yang menjadi penilaian dalam kontes Ayam Pelung tersebut.
"Salah satu penyebab banyaknya peminat yang mengikuti lomba disini, karena selain menjunjung tinggi sportifitas juga kejujuran dan keadilan dewan juri yang menjadi penekanan dari pihak penyelenggara." jelasnya.
Aceng Sasan menegaskan bahwa perlombaan dibagi menjadi beberapa kategori, diantaranya kategori Jajangkar, Umum dan Perang Bintang.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Fauzaniyyah selaku penanggungjawab yang juga ketua Umum MUI Garut KH Aceng Abdul Mujib menyampaikan bahwa dasar penyelenggaraan kontes ayam pelung ini karena Pesantren Fauzan sangat peduli terhadap seni, budaya, ekonomi, dan manfaat lainnya bagi masyarakat.
"Tujuan diselenggarakannya acara ini yaitu untuk membangun silaturahmi antar penggemar ayam pelung yang jelas manfaat untuk masyarakat, baik dalam hal budaya, ekonomi seni, sosial, dan manfaat lainnya. Dengan kontes ini kelihatan kualitas ayam pelung. Dengan hal tersebut ayam pelung bisa mencapai harga 60 -100 juta." tandasnya.
Terpopuler
1
Mengenal Lebih Dekat KH Aceng Abdul Mujib: Ulama Fauzan yang Kini Pimpin MUI Kabupaten Garut
2
Blokir 31 Juta Rekening Dormant: Kebijakan PPATK yang Menguji Soliditas Pemerintah dan Kepercayaan Publik
3
Cetak Pemuda Tangguh, GP Ansor Indramayu Gelar Diklatsar Banser
4
Innalillahi, Wakil Katib Syuriah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Meninggal Dunia
5
Resmi, Ustadz Saepulloh Husen Pimpin Pergunu Klapanunggal Masa Khidmah 2025–2030
6
BUMA Holding dan Sigma Utama Jalin Kerja Sama, GP Ansor Fokus Perkuat Ekonomi Kelembagaan
Terkini
Lihat Semua