• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Taushiyah

Kolom Buya Husein

Kiai Sahal dan Gagasan Fikih Sosial (8)

Kiai Sahal dan Gagasan Fikih Sosial (8)
KH MA Sahal Mahfudh (Foto: NUO).
KH MA Sahal Mahfudh (Foto: NUO).

Kiai Sahal kemudian ingin menunjukkan bahwa Ibnu Taimiyah mempunyai pandangan yang sangat penting sekaligus perlu memeroleh perhatian kita semua, dalam melihat problem kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini. Imam Ibnu Taimiyah, seorang pemimpin golongan salafi menyampaikan pernyataan yang mencengangkan :

 

إِنَّ اللهَ يُؤَيِّدُ الدَّوْلَةَ اْلعَادِلَةَ وَإِنْ كَانَتْ كَافِرَةً وَلَا يُؤَيِّدُ الدَّوْلَةَ الظَّالِمَةَ وَإِنْ كَانَتْ مُسْلِمَةً 

 

“Allah akan menegakkan Negara yang adil meskipun (Negara) kafir, dan Allah akan menghancurkan Negara yang zalim, meskipun (Negara) muslim”. 

 

Negara kafir, yang dimaksudkan adalah bukan negara Islam atau negara sekuler.
Kata bijak “Khudz Ma Shafa wa Utruk Ma Kadar” yang disampaikan Kiai Sahal di atas dapat berarti ‘ambillah pendapat siapapun yang berguna, bermanfaat untuk ruang dan waktu kita, dan tinggalkan pendapat siapapun yang tidak bermanfaat untuk ruang dan waktu kita. Ini seperti mengingatkan kita pada ucapan bijak Imam Ali bin Abi Thalib : “Unzhur Ma Qala wa La Tanzhur Man Qala”. (Pikirkan apa yang dikatakan orang dan jangan lihat siapa yang mengatakannya).

 

Kiai Sahal dengan begitu ingin mencari pikiran yang substantive dan relevan, bukan yang formalitas yang ketat dan kaku. Pada sisi lain beliau juga ingin mengajak masyarakat untuk tidak fanatic terhadap mazhab tertentu.

 

Belajar dari cara pandang Kiai Sahal di atas saya ingin menyampaikan kata-kata bijak dari filsof Arab :Al-Kindi yang disampaikannya kepada Khalifah Mu’tashim Billah :

 

يَنْبَغِى لَنَا اَنْ لَا نَسْتَحْيِى مِنِ اسْتِحْسَانِ الْحَقِّ وَاقْتِنَاءِ الْحَقِّ مِنْ أَيْنَ أَتَى , وَإِنْ أَتَى مِنَ اْلاَجْنَاسِ الْقَاصِيَةِ عَنَّا وَالْاُمَمِ الْمُتَبَايِنَةِ لَنَا.

“Seyogyanya kita tidak merasa malu untuk menerima kebenaran dan menjaganya, dari manapun berasal, meskipun dari bangsa-bangsa yang jauh dan  yang berbeda dari kita”.  

 

KH Husein Muhammad, Salah seorang Mustasyar PBNU


Taushiyah Terbaru