Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna mempunyai peran ganda, yaitu sebagai khalifah dan hamba Allah. Dengan potensi yang agung yang tidak dimiliki makhluk lain, manusia dianugerahi oleh Allah Swt akal, pikiran, dan kalbu.
Potensi itulah yang menempatkan mereka sebagai khalifah atau pemimpin dan sekaligus sebagai hamba yang taat dan patuh kepada Allah Swt. Manusia memperoleh tugas yang sangat luhur yaitu untuk mengelola alam semesta, bagi kemaslahatan makhluk semesta.
Dengan peran yang penting ini, manusia diarahkan agar selalu beribadah kepada Allah, mentaati segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya. Berperan sebagai khalifah, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 30, karena manusia memiliki ilmu yang sangat luas, sebagai anugerah dari Allah Swt yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Karena itu, ketika Allah Swt memerintahkan kepada malaikat untuk menjelaskan berbagai nama benda-benda alam dan fungsinya, mereka tidak dapat menjelaskan hal itu.
Ketika Allah Swt memerintahkan kepada Adam As agar menjelaskan berbagai nama benda alam dan fungsinya, langsung menjelaskannya dengan lengkap. Berkaitan dengan kenyataan inilah, maka Allah Swt memerintahkan kepada para malaikat agar menghormati dan memuliakan Adam As atau manusia. Dalam surat Shad 38:26, Allah menjadikan Nabi Daud sebagai khalifah atau penguasa di muka bumi, ditugaskan agar ia memberikan dan menegakkan ketentuan hukum secara adil dan tidak diperkenankan menetapkan hukum berdasarkan hawa nafsu. Sesungguhnya mereka yang tersesat dari jalan Allah, akan mengalami penderitaan yang mengerikan, baik di dunia maupun di akhirat.
Allah menjadikan umat manusia sebagai penguasa-penguasa di bumi, dan untuk mereka ditetapkan perannya masing-masing dan kedudukannya satu sama lain berbeda. Setiap diri manusia berperan dalam kehidupannya, namun demikian perannya tidak sama persis. Ada yang memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk menjadi pemimpin, ada yang menjadi rakyat biasa, ada pebisnis yang handal, ada kaum ilmuwan, dan sebagainya. Yang paling mulia di antara mereka adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lain.
Berkaitan dengan perannya yang begitu besar dalam kepemimpinan dan pengelolaan alam semesta, maka manusia diarahkan agar memiliki akhlak yang luhur. Dengan akhlak yang luhur itu, ia bisa membedakan yang baik dan yang buruk, serta bisa melaksanakan kebaikan dan meninggalkan keburukan tersebut. Kedudukan dan kemuliaan manusia ditentukan oleh akhlaknya. Apabila ia memiliki akhlak yang baik dan terpuji, maka orang itu memiliki kedudukan yang agung. Sebaliknya, apabila ia memiliki akhlak yang tercela, akan menjadi manusia yang hina.
Tegak atau runtuhnya suatu bangsa juga ditentukan oleh akhlak bangsa itu. Apabila suatu bangsa memiliki akhlak yang luhur, maka eksistensinya akan terus bertahan dan semakin banyak meraih kemajuan demi kemajuan. Sebaliknya apabila bangsa itu tidak memiliki akhlak lagi, maka akan hilang dan sirna. Ahmad Syauqi Beik mengungkapkan hal itu dalam salah satu syairnya.
فِإِنَّمَا اْلأُمَمُ اْلأَخْلاَقُ مَا بَقِيَتْ # فِإِنْ هُمُوْا ذَهَبَتْ أَخْلاَقُهُمْ ذَهَبَوْا
"Sesungguhnya eksistensi suatu bangsa itu terletak pada akhlaknya, apabila akhlaknya telah hilang, maka sirnalah bangsa itu.
Nabi Muhammad Saw sebagai manusia yang paling agung di dunia dari masa ke masa, beliau memiliki akhlak yang sangat luhur dan mulia. Beliau adalah manusia yang paling sukses, baik dalam kehidupan dunia, maupun dalam kehidupan akhirat. Allah Swt memuji beliau dengan firman-Nya:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ
Artinya: "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung,". (QS. al-Qalam, 68: 4).
Nabi Saw diutus oleh Allah Swt untuk melengkapi kesempurnaan dan keluhuran akhlak. Akhlaknya merupakan pengejawantahan dari pesan-pesan al-Qur'an. Sehingga, ketika sayidah Aisyah Ra ditanya tentang akhlak Nabi, beliau menjawab:
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: "Akhlaknya adalah al-Qur'an,".
Terpopuler
1
Hilal Terlihat, LF PBNU Umumkan Awal Shafar 1447 H Jatuh pada Sabtu 26 Juli 2025
2
Pesantren Babakan Ciwaringin Angkat Suara, Soroti Sejumlah Kebijakan Dedi Mulyadi
3
Peluncuran Koperasi Merah Putih: Solusi Nyata atau Sekadar Simbol Pembangunan?
4
NU Care LAZISNU dan Fatayat NU Kedokanbunder Jalin Silaturahmi ke Radar Indramayu
5
Ratusan Jamaah Padati Masjid PWNU, Ikuti Gelaran Halaqah JATMAN Jawa Barat
6
Sambangi PWNU Jabar, PCNU Cianjur Bahas Penguatan Kelembagaan hingga Program Keumatan
Terkini
Lihat Semua