Kota Bandung

LPBINU Jabar Gelar Workshop Penguatan Sistem Peringatan Dini Berbasis Iklim di Sekolah dan Komunitas

Rabu, 20 Agustus 2025 | 07:19 WIB

LPBINU Jabar Gelar Workshop Penguatan Sistem Peringatan Dini Berbasis Iklim di Sekolah dan Komunitas

LPBINU Jabar Gelar Workshop Penguatan Sistem Peringatan Dini Berbasis Iklim di Sekolah dan Komunitas. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat kembali menyelenggarakan Workshop Penguatan Sistem Peringatan Dini Berbasis Informasi Iklim dan Cuaca (Climate and Weather Information Early Warning System/CWI-EWS) di satuan pendidikan dan komunitas.

 

Kegiatan berlangsung pada 19–20 Agustus 2025 di Aula Desa Laksana, Kecamatan Ibun, dan Aula Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Adapun tema kegiatan adalah “Membangun CWI-EWS Inklusif dan Partisipatif.”

 

Menurut Muhammad Hiqal Fahrurozi, peserta dibagi menjadi dua kelompok, yakni anak-anak dan dewasa. Secara umum, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman serta kapasitas Tim Siaga Sekolah dan komunitas dalam merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem peringatan dini berbasis iklim yang terintegrasi dan ramah anak.

 

Untuk kelompok dewasa, workshop menghasilkan beberapa keluaran, di antaranya:

 
  • Meningkatnya pemahaman tentang konsep CWI-EWS serta urgensi integrasi informasi iklim dan cuaca dalam pencegahan bencana.
  • Evaluasi kembali Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah dibuat di sekolah maupun komunitas, disesuaikan dengan perkembangan situasi dalam dua tahun terakhir.
  • Rekomendasi untuk mempertajam SOP Peringatan Dini yang terintegrasi antara sekolah dan komunitas.
 

Sementara untuk peserta anak-anak, hasil yang dicapai adalah:

 
  • Meningkatnya pemahaman dasar tentang cuaca, iklim, serta risiko bencana di sekitar mereka.
  • Meningkatnya kemampuan anak-anak dalam mengidentifikasi bahaya serta tanda peringatan dini di lingkungan mereka.
  • Terkumpulnya masukan dan ide dari perspektif anak mengenai bentuk dan cara penyampaian informasi peringatan dini yang efektif.
 

Peserta kegiatan berjumlah 72 orang. Dari Kecamatan Ibun, peserta berasal dari SD Negeri Pasirhuni, SD Negeri Cisero, SD Negeri Bojongnangka, serta perwakilan komunitas SIJAGUR. Sementara dari Kecamatan Rancaekek, peserta terdiri dari SD Negeri Babakan Sukamulya, SIT Cordova, SMP Negeri 3 Rancaekek, serta perwakilan komunitas SWR (Siaga Warga Rancaekek).

 

Ketua LPBINU Jawa Barat, Dadang Sudardja, mengatakan kegiatan ini diharapkan mampu mewujudkan ketangguhan masyarakat dan sekolah dalam menghadapi perubahan iklim. “Sepuluh sekolah dan sepuluh desa diharapkan menjadi role model di Kabupaten Bandung, khususnya dalam isu adaptasi perubahan iklim,” ujarnya.

 

Kegiatan ini merupakan kolaborasi LPBINU Jawa Barat bersama Yayasan IDEP Selaras Alam dan Save the Children Indonesia, dengan dukungan Save the Children Korea.