• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Kabupaten Bandung

LPBINU Jabar Gelar Workshop Penilaian Mandiri Satuan Pendidikan Binaan Program CBCCA

LPBINU Jabar Gelar Workshop Penilaian Mandiri Satuan Pendidikan Binaan Program CBCCA
Kegiatan workshop penilaian mandiri LPBINU di satuan pendidikan yang tergabung dalam program CBCAA. (Foto: NU Online Jabar)
Kegiatan workshop penilaian mandiri LPBINU di satuan pendidikan yang tergabung dalam program CBCAA. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat menggelar workshop Penilaian Mandiri terhadap kepala sekolah dan guru di satuan pendidikan yang tergabung dalam program CBCAA (Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Komunitas).


Kegiatan ini dilaksanakan terhitung dari tanggal 12 sampai dengan 24 Januari 2024, di 10 Desa yang menjadi lokus kegiatan di Kabupaten Bandung.


Workshop ini diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari 30 orang perwakilan peserta didik atau siswa, 20 orang perwakilan dari kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan serta perwakilan Komite dan orang tua siswa dalam setiap kegiatannya.


Penilaian Mandiri ini masih dalam rangkaian program CBCAA (Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Komunitas) kerja sama antara LPBINU Jawa Barat dengan Save The Children Korea dan Indonesia. 


Program Manajer CBCAA, Adi Widiastuti mengungkapkan maksud dan tujuan kegiatan ini  adalah melakukan penggalian informasi terkait dengan ancaman, kerentanan dan kapasitas adaptasi perubahan iklim di setiap satuan pendidikan. 


Selain itu, adanya peningkatan kapasitas warga sekolah, kelompok anak, guru dan Kepala sekolah dalam melakukan pemetaan mandiri sebagai bahan dalam menyusun, perencanaan dan pengelolaan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim di tingkat satuan pendidikan. 


“Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan peta risiko bencana di setiap satuan pendidikan yang dihasilkan secara mandiri, yang memiliki keterbacaan dan informasi yang lebih detail dan akurat,” ujarnya.


Sementara itu, menurut Ketua LPBINU Jabar Dadang Sudardja menyampaikan bahwa hasil yang diharapkan adalah adanya peta Kajian Risiko Bencana di satuan pendidikan yang dibuat dengan melibatkan partisipasi anak. Dalam hal ini siswa, yang menghasilkan kajian yang memuat:


1. Lokasi, Jenis dan Sifat Ancaman.
2. Kerentanan dan Kapasitas warga sekolah dalam mengahadapi ancaman bencana.
3. Jenis risiko yang dihadapinya
4. Profil dan gambaran umum sekolah dan lingkungannya. 


“Hasil penilaian mandiri ini, nantinya akan menjadi bahan dalam menyusun Dokumen Kajian Risiko Bencana yang juga merupakan bahan dasar dalam menyusun Rencana Aksi Sekolah dalam penanggulangan bencana atau dalam rangka menyusun dokumen KRB Kajian Risiko Bencana,” ungkapnya.


Kabupaten Bandung Terbaru