• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 1 Mei 2024

Kota Bandung

LPBINU Jabar Gelar Kajian Kerentanan Risiko Iklim, Bahas Dampak dan Risiko dari Perubahan Iklim

LPBINU Jabar Gelar Kajian Kerentanan Risiko Iklim, Bahas Dampak dan Risiko dari Perubahan Iklim
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat menggelar kegiatan Kajian Kerentanan Risiko Iklim. Kegiatan berlangsung selama dua hari dari tanggal 1-2 November 2023 di Kantor Projek CBCCA. (Foto: NU Online Jabar)
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat menggelar kegiatan Kajian Kerentanan Risiko Iklim. Kegiatan berlangsung selama dua hari dari tanggal 1-2 November 2023 di Kantor Projek CBCCA. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat menggelar kegiatan Kajian Kerentanan Risiko Iklim. Kegiatan berlangsung selama dua hari dari tanggal 1-2 November 2023 di Kantor Projek CBCCA.


Ketua LPBINU Jabar Dadang Sudardja yang akrab disapa uwa Dadang menjelaskan, kegiatan Kajian Kerentanan Risiko Iklim ini dalam rangka meningkatkan kapasitas pengetahuan anggota dan pengurus LPBINU Jabar.


Selain diikuti anggota dan pengurus, kegiatan ini juga diikuti oleh staf dan fasilitator dari 10 desa yang menjadi sasaran program adaptasi perubahan iklim berbasis masyarakat (CBCCA).


Selain itu, kegiatan ini juga diikuti dari Yayasan Sheep Indonesia dan Pecinta Alam ASTACAKA dari Universitas Telkom, dan mengundang Sofyan Eyang dari Bingkai Indonesia sekaligus Ekspert Profesional di bidang kebencanaan sebagai Narasumber.


“Kerentanan Risiko Iklim adalah Kajian tentang risiko atau dampak dari perubahan iklim. Ini merupakan rangkaian program CBCCA yang merupakan kerja sama antara LPBINU Jawa Barat dengan Save The Children Korea dan Save The Children Indonesia,” terang uwa Dadang.


Dengan diselenggarakan kegiatan belajar bersama ini, uwa Dadang berharap dapat memperkuat pengetahuan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim. 


“Melalui program ini masyarakat diharapkan memiliki kemampuan beradaptasi dan kesiapsiagaan ketika menghadap ancaman bencana perubahan iklim,” tuturnya.


Sebelumnya LPBINU Jawa Barat bekerja sama dengan Save The Children Korea dan Indonesia menyelenggarakan kegiatan lokakarya untuk pemangku kepentingan di Satuan Pendidikan tentang Peran serta Adaptasi Perubahan Iklim yang menjadi sekolah dampingan di 10 Desa di wilayah Kabupaten Bandung. 


Di antaranya Desa Mekarwangi, Laksana, Sudi di Kecamatan Ibun, Desa Rancaekek Wetan, Desa Bojongloa, Kelurahan Rancaekek Kencana, Desa Bojongmalaka, Desa Malakasari, Desa Rancamanyar, dan Kelurahan Andir. 


Kegiatan tersebut diikuti oleh 400 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Tenaga Pendidik (guru) Tenaga Kependidikan, Komite Sekolah, Perwakilan orang tua siswa dan perwakilan siswa.


Pewarta: Agung Gumear


Kota Bandung Terbaru