MWCNU Pacet Gelar Sekolah Ranting Tiga Bulan, Perkuat Tata Kelola Organisasi
Kamis, 10 Juli 2025 | 08:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, menyelenggarakan Sekolah Ranting selama tiga bulan sebagai upaya memperkuat kapasitas organisasi di tingkat desa. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus Ranting NU dari 13 desa di wilayah tersebut.
Sekretaris MWCNU Pacet, A. Hasan Nurhuda, menjelaskan bahwa setiap Ranting NU diwajibkan mengirimkan lima orang pengurus yang berasal dari dua unsur kepengurusan, yakni syuriyah dan tanfidziyah. Unsur yang dimaksud meliputi rais dan katib, serta ketua, sekretaris, dan bendahara.
"Pelaksanaannya dua kali dalam sebulan, yakni pada minggu kedua dan keempat. Program ini akan berlangsung selama tiga bulan, mulai Juni hingga Agustus 2025," jelasnya.
Pada pertemuan pertama, peserta menerima materi Keorganisasian I dengan pembahasan seputar struktur dan format organisasi NU, disampaikan oleh Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Bandung, Asyrofil Anam. Materi ini dilengkapi dengan kajian Sejarah NU Bandung oleh Redaktur Sejarah NU Online PBNU, Abdullah Alawi.
Materi kedua pada minggu kedua Juni membahas Ahlussunah wal Jamaah I yang disampaikan oleh Rais Syuriyah MWCNU Pacet sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Badrul Ulum Al-Islamy, KH Masluh Assakandari. Sesi ini juga mencakup pembahasan tentang medan gerakan Ranting NU dan prinsip analisis sosial yang disampaikan oleh Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Bandung, Uep Asep Sapullaoh.
Memasuki bulan Juli, materi ketiga membahas Sejarah Pengelolaan NU Bandung oleh Abdullah Alawi, dilengkapi dengan pemaparan Sejarah Perjuangan Kiai NU Pacet oleh Ketua MWCNU Pacet yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darun Ni’am Al-Islamy, KH Abdul Ghani.
Materi keempat mengenai teknik permusyawaratan dan simulasi organisasi dijadwalkan pada minggu kedua Juli, dengan narasumber Sekretaris PCNU Kabupaten Bandung, H. Imron Rosyadi.
Selanjutnya, materi kelima pada awal Agustus mencakup Keaswajaan II dan Keorganisasian II dengan pokok bahasan administrasi dan pembukuan, disampaikan oleh Sekretaris MWCNU Pacet. Adapun materi keenam sekaligus penutup akan membahas Keaswajaan III dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) pada pertengahan Agustus.
Ketua MWCNU Pacet, KH Abdul Ghani, berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan tata kelola organisasi di tingkat Ranting.
"Harapannya, 13 Ranting di Pacet bisa berorganisasi dengan benar dan kemudian bergerak sesuai arahan organisasi," ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan adanya materi analisis sosial dan sejarah NU, setiap ranting diharapkan mampu bergerak sesuai dengan kondisi desa masing-masing.
Senada, Rais Syuriyah MWCNU Pacet, KH Masluh Assakandari, menuturkan bahwa Sekolah Ranting bertujuan menyegarkan kembali semangat khidmah NU kepada Nahdliyin dan umat Islam secara umum.
"Sekolah Ranting ini masih dalam proses penyempurnaan. Belum ada format bakunya karena ini merupakan kegiatan perdana, jadi tidak ada contohnya," jelasnya.
Ia menegaskan, program ini merupakan inisiatif murni dari MWCNU Pacet yang lahir dari kebutuhan dan rekomendasi para pengurus Ranting NU dalam Muskercam MWCNU Pacet yang kedua.
Pewarta: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
DPR RI Setujui Usulan Kemenag soal Tambahan Anggaran untuk BOS Madrasah dan Tunjangan Profesi Guru
2
Dikukuhkan Rais 'Aam PBNU, Inilah Susunan Struktur Idaroh Aliyah JATMAN 2025-2030
3
Ketika 14 Siswa Tak Diakui Negara: Kebijakan Tambah Rombel 50 Siswa Mengandung Bom Waktu
4
Pererat Ukhuwah, PCNU Kabupaten Bogor Gelar Istighotsah dan Silaturahmi Pendekar Pagar Nusa
5
Aklamasi, Nyai Hj Minyatul Ummah Terpilih Pimpin Fatayat NU Jawa Barat 2025–2030
6
Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Muslimat NU Pangandaran Gelar Pengajian dan Santunan
Terkini
Lihat Semua