KH Husein Muhammad
Kolomnis
Bila Desember tiba, aku selalu ingat Gus Dur, dan aku selalu ingin mengenangnya, untuk menjadi pelajaran sejarah bangsa ini. Pagi ini aku menemukan kembali tulisan, catatanku.
Aku pernah mendengar KH Abdullah Faqih, pengasuh pesantren Langitan, besanku, saat Gus Dur hendak mengeluarkan Dekrit Presiden, mengatakan :
"Didukung atau tidak oleh tentara, Gus Dur harus mengeluarkan dekrit. Ini menunjukkan bahwa Gus Dur tetap tidak mengakui SI dan tidak mengakui pelanggaran yang dituduhkan kepada dirinya. Biar sejarah nanti yang menilai, apakah SI atau dekrit Presiden yang benar,"
Maka, pada 23 Juli 2001 lewat tengah malam, Gus Dur mengeluarkan dekrit presiden. Isinya memuat 3 poin utama yakni pembekuan DPR dan MPR, pengembalian kedaulatan ke tangan rakyat, dan pembekuan Golkar.
Tetapi penerbitan dekrit presiden itu ditentang Parlemen sehingga melalui Sidang Istimewa MPR yang dipimpin Amien Rais pada 23 Juli 2001, Gus Dur resmi dimakzulkan. Tepat di hari pemakzulan, para pendukung Gus Dur berkumpul di Istana Negara. Mereka pun ikut mengawal Gus Dur keluar dari Istana Presiden.
Diketahui, hingga Gus Dur turun tahta, kasus hukum yang dituduhkan kepadanya tak pernah terbukti sampai hari ini.
Saya memahami perasaan anda tetapi tetaplah berkepala dingin walaupun hati anda panas. Nah sekarang pulanglah ke rumah dan berdoalah untuk kami. Dengan demikian, anda telah melakukan yang terbaik,” demikian nasihat Gus Dur yang bijak dan menyejukkan: "Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian."
Baca Juga
Haul Gus Dur: Belajar Dari Kuburan
Banyak yaag berseru: “Gus, kenapa tidak melawan? Gus, kami siap mendukung mati-matian!”.
Gus Dur mengatakan dengan ekspresi yang tenang: "Biar sejarah yang akan membuktikan semuanya".
“Forgive your enemies, but don’t forget their mistakes," jawab Gus Dur.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: Hikmah Dibalik Pelaksanaan Ibadah Haji dan Kurban di Bulan Dzulhijjah
2
Haul ke-96 Eyang Santri, Ulama dan Negarawan dari Trah Mangkunegaran, Digelar di Puncak Gunung Salak
3
Hari ke-42 Operasional Haji 2025, 235 Jamaah Dilaporkan Meninggal Dunia
4
Dipastikan Gabung Persib Bandung, Saddil Ramdani Pulang Kampung Usai Merumput di Liga Malaysia
5
Rutinan Rijalul Ansor Kertasemaya: Rawat Tradisi, Perkuat Interaksi Sosial
6
Fase Pemulangan Jamaah Haji Dimulai, PPIH Ingatkan Tertib Barang Bawaan
Terkini
Lihat Semua