Pangandaran

GP Ansor Pangandaran Gelar FGD: Bangun Daerah Dimulai dari Desa

Senin, 28 Juli 2025 | 10:28 WIB

GP Ansor Pangandaran Gelar FGD: Bangun Daerah Dimulai dari Desa

Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pangandaran menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema perdesaan. (Foto: NU Online Jabar)

Pangandaran, NU Online Jabar
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pangandaran menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema perdesaan. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (27/07/2025) di Gedung DPRD Kabupaten Pangandaran ini dihadiri oleh pengurus dari tingkat cabang hingga ranting.

 

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pangandaran, Muhlis Nawawi, mengatakan bahwa FGD ini merupakan kegiatan perdana setelah terbentuknya kepengurusan baru periode 2025–2029.

 

“Kegiatan pertama yang dilakukan GP Ansor Pangandaran setelah terbentuknya kepengurusan baru periode 2025–2029 yaitu FGD dengan tema ‘Desa Berdaya, Pangandaran Berjaya: Membangun Kota dari Desa’,” ujarnya.

 

Muhlis menambahkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader GP Ansor Pangandaran dalam hal pemahaman tentang perdesaan.

 

“Karena pada dasarnya, kita memiliki tanggung jawab besar dan komitmen kuat bahwa Ansor Kabupaten Pangandaran akan bersama-sama pemerintah daerah dan masyarakat untuk ikut aktif dalam pembangunan daerah. Pola yang digunakan adalah membangun Kabupaten Pangandaran dimulai dari desa,” terangnya.

 

Namun, menurut Muhlis, komitmen tersebut tak akan terwujud bila kapasitas dan wawasan para kader tidak selaras dengan tujuan organisasi.

 

“Ini tidak bisa kami lakukan kalau kapasitas dan wawasan kader tidak berbanding lurus dengan komitmen yang ingin dijalankan,” tambahnya.

 

Ia menegaskan bahwa FGD ini merupakan ikhtiar PC GP Ansor untuk memperkuat pemahaman kader di tingkat ranting.

 

“Makanya kita adakan FGD ini dalam rangka peningkatan kapasitas, supaya kader Ansor di tingkat desa memiliki wawasan lebih terkait dengan desa,” jelasnya.

 

Wawi, sapaan akrab Muhlis Nawawi, menyebut bahwa pembangunan daerah akan lebih efektif jika dimulai dari desa.

 

“Kita menggunakan pola membangun kota dari desa karena meyakini bahwa masyarakat itu ada di wilayah perdesaan. Desa merupakan tingkat pemerintahan paling bawah dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Maka ketika kita punya misi membangun organisasi dan wilayah, yang pertama kali harus dibangun adalah desa,” terang Wawi.

 

Ia menambahkan, langkah tersebut merupakan wujud pengabdian Ansor terhadap masyarakat, umat, dan daerah.

 

“Ini adalah bentuk pengabdian kami terhadap masyarakat, umat, dan wilayah Kabupaten Pangandaran,” ucapnya.

 

Wawi juga menegaskan bahwa Ansor merupakan bagian dari masyarakat, sehingga kiprah organisasi harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

 

“Fungsi, peran, dan keberadaan organisasi ini harus dirasakan oleh masyarakat. Jangan sampai Ansor di Kabupaten Pangandaran hanya menjadi pelengkap dalam kehidupan masyarakat,” pungkasnya.