Purwakarta

PBNU Resmikan Dapur MBG di Pesantren Cipulus, Sinergi NU dan Pemerintah Penuhi Gizi Santri

Selasa, 29 Juli 2025 | 16:00 WIB

PBNU Resmikan Dapur MBG di Pesantren Cipulus, Sinergi NU dan Pemerintah Penuhi Gizi Santri

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat meresmikan pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan meletakkan di Pondok Pesantren Al-Hikamussalfiyah, Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (29/7/2025). (Foto: LTN PBNU/Miftah)

Purwakarta, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi memulai pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pondok Pesantren Al-Hikamussalfiyah, Cipulus-Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Selasa (29/7/2025). 


Program tersebut menjadi bagian dari kolaborasi strategis antara NU dan pemerintah dalam upaya meningkatkan pemenuhan gizi bagi para santri dan siswa di lingkungan pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjelaskan bahwa pembangunan dapur MBG merupakan bentuk nyata komitmen NU terhadap program nasional untuk mempercepat pemenuhan hak dasar anak dalam memperoleh gizi yang layak.

“Pada tahap pertama ini, ada 218 yayasan berbasis pesantren dan lembaga pendidikan NU yang telah masuk dalam proses di portal Badan Gizi Nasional (BGN),” ungkapnya seperti dikutip dari laman NU Online.

Ia menambahkan, saat ini pembangunan dapur MBG sedang berjalan di 47 titik. Sebanyak tujuh dapur telah selesai dibangun dan disurvei, sementara satu titik lainnya telah siap beroperasi dan hanya tinggal menunggu penunjukan Kepala Dapur dari kalangan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).

“Dalam waktu dekat, PBNU juga akan meresmikan 10 dapur makan bergizi yang siap beroperasi,” tambahnya.
PBNU menargetkan pendirian 1.000 dapur MBG di berbagai daerah di Indonesia. Gus Yahya menyebut jaringan pendidikan NU yang sangat luas menjadi kekuatan utama dalam merealisasikan program ini.

“Di lingkungan NU, terdapat lebih dari 400 pesantren dengan santri lebih dari seribu orang. Ditambah total 26 ribu pesantren dan 10 ribu sekolah serta madrasah, lembaga pendidikan NU saat ini melayani sekitar 5 juta santri dan siswa,” ungkapnya.
Menurutnya, program dapur MBG dirancang untuk menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini belum mendapatkan akses terhadap makanan sehat dan bergizi secara memadai.

Peletakan batu pertama di Purwakarta ini turut dihadiri sejumlah tokoh PBNU, seperti Wakil Ketua Umum Amin Said Husni dan Ketua PBNU Alissa Wahid. Dari pihak pemerintah daerah hadir Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan H. Sumasna serta Wakil Bupati Purwakarta Abang Ijo Hapidin.

Program dapur MBG juga merupakan bagian dari langkah PBNU memperkuat pelayanan sosial berbasis pesantren. Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka sebagai bagian dari agenda prioritas nasional dalam bidang ketahanan pangan dan peningkatan kualitas pendidikan.