Rais Syuriah PCNU Kota Bekasi: Pergunu Harus Perkuat Pendidikan Karakter dan Niat Lurus dalam Mengajar
Senin, 28 Juli 2025 | 14:25 WIB
Kota Bekasi, NU Online Jabar
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi KH Abu Bakar Rahziz menegaskan pentingnya peran guru dalam memperkuat pendidikan karakter dan niat yang lurus dalam proses belajar mengajar. Hal itu disampaikan Kiai Abu Bakar dalam acara Pelantikan Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Kota Bekasi masa khidmah 2025-2030 di Pesantren Mahasina, Bekasi, Sabtu (26/7/2025).
“Pergunu harus menjadi garda depan dalam memperkuat pendidikan karakter, baik karakter moral maupun karakter etos. Keduanya harus dibangun secara seimbang,” ujar Kiai Abu.
Kiai yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina tersebut menjelaskan bahwa karakter moral menyangkut akhlak, sikap, dan nilai-nilai seperti tawadhu, hormat, dan jujur. Sementara karakter etos berkaitan dengan semangat, kerja keras, dan daya juang. Menurutnya, tidak sedikit orang yang memiliki akhlak baik tetapi minim semangat dalam bergerak dan berpikir.
“Sekarang ini banyak orang mager, malas gerak, malas berpikir. Anak-anak juga begitu. Tinggal pesan gojek, langsung sampai. Semua serba instan. Padahal pendidikan itu butuh etos yang tinggi, termasuk guru,” tegasnya.
Dalam konteks dunia pendidikan di Kota Bekasi, Kiai Abu juga menyinggung tantangan yang dihadapi pesantren dan sekolah swasta akibat kebijakan pemerintah daerah seperti pembatasan jumlah rombongan belajar (rombel). Ia juga menyoroti munculnya sekolah rakyat gratis yang fasilitasnya bagus, tapi tidak memiliki keberlanjutan.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar, tapi juga butuh penghasilan, butuh penguatan kelembagaan. Ini menjadi tugas Pergunu ke depan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kiai Abu mengingatkan pentingnya mengembalikan niat yang benar dalam belajar dan mengajar, yaitu lillahi ta'ala. Ia menyayangkan, banyak pelajar maupun guru saat ini yang belajar bukan untuk mencari ridha Allah, melainkan demi pekerjaan atau jabatan semata.
“Yang hilang sekarang ini adalah niat yang benar. Dulu sebelum belajar, kita niat: menghidupkan agama Allah, melaksanakan perintah-Nya, menghilangkan kebodohan, dan mencari ridha-Nya. Sekarang niat belajar hanya supaya bisa kerja atau jadi pejabat,” kata Kiai Abu.
Menurutnya, jika niat sudah benar, maka ilmu yang didapat akan membawa manfaat dan keberkahan. Ia juga menekankan pentingnya keikhlasan dalam mendidik.
"Sekarang guru pun kadang tidak ikhlas. Kalau dikurangi honornya sedikit saja, langsung malas ngajar. Ini perlu kita benahi,” ujar Kiai Abu.
Sebelum mengakhiri sambutan, Kiai Abu harapkan Pergunu Kota Bekasi dapat menjadi motor penggerak pendidikan yang berlandaskan keikhlasan, niat lillah, dan semangat memperbaiki akhlak serta etos generasi muda.
"Pergunu harus mewarnai karakter moral dan etos dalam rangka terwujudnya pendidikan penuh dengan rahmat, penuh dengan cinta, pendidikan yang hasilnya bermanfaat, berguna, dan berkah, dan karena diamalkan. Saya ucapkan selamat kepada Pergunu, yang dilantik pada hari ini," pungkasnya.
Terpopuler
1
Lailatul Ijtima bersama Kapolsek, MWCNU Kedokanbunder Teguhkan Komitmen Keamanan dan Pembinaan Umat
2
Pendaftaran KIP Kuliah Jalur Mandiri Masih Dibuka hingga Oktober 2025, Cek Syarat dan Cara Daftarnya di Sini
3
PKL GP Ansor Indramayu Cetak Kader Perwira, Dihadiri Petinggi Ansor Pusat
4
Hadirkan Bazar UMKM hingga Cek Kesehatan Gratis, Ribuan Jamaah Muslimat NU Kabupaten Bekasi Membludak Hadiri Gebyar Muharram 1447 H
5
Di Balik Angka Pengangguran Tinggi: Apakah Pendidikan Indonesia Siap Menghadapi Era Industri 4.0?
6
Terlalu Banyak Keinginan Sumber Penderitaan? Mustasyar PBNU Ingatkan Batasi Demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua