Lewat Falakiyah Camp 2025, PWNU Jabar Kenalkan Transformasi Ilmu Falak di Era Digital
Senin, 28 Juli 2025 | 07:13 WIB
Pangandaran, NU Online Jabar
Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menggelar Falakiyah Camp 2025 tingkat provinsi di Bumi Perkemahan Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat, pada 25–26 Juli 2025 atau bertepatan dengan 29 Muharam – 1 Shafar 1447 Hijriah.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 140 peserta dari berbagai kalangan, seperti perwakilan Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang NU kabupaten/kota se-Jawa Barat, pondok pesantren, Kementerian Agama daerah, serta peserta individu. Bahkan, sejumlah peserta berasal dari luar Jawa Barat.
Acara dibuka oleh Pengurus PWNU Jawa Barat, KH Hafidz Ismail. Ia mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini di tengah keterbatasan anggaran.
“Lembaga Falakiyah mampu menghadirkan acara yang luar biasa di tengah keterbatasan dana, apalagi saat ini terjadi efisiensi anggaran oleh pemerintah,” ujar KH Hafidz dalam sambutannya. Ia juga menyebut bahwa Lembaga Falakiyah PWNU Jabar termasuk lembaga yang aktif dan konsisten menjalankan program-programnya.
Ketua Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Barat, KH Asep Zaenal Muttaqien, menyampaikan bahwa Falakiyah Camp merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk menyosialisasikan dan melatih pemahaman ilmu falak kepada masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Barat.
“Acara ini juga mengenalkan inovasi dan digitalisasi dalam perkembangan ilmu falak. Kami sengaja mengambil momen 1 Shafar agar peserta bisa sekaligus praktik rukyatul hilal,” jelasnya.
Ketua panitia pelaksana sekaligus Wakil Sekretaris LF PWNU Jabar, Kang Eky, mengaku antusiasme peserta di luar dugaan.
“Kami sebenarnya tidak menyangka jumlah peserta bisa tembus hingga 140 orang. Ternyata, animo masyarakat sangat luar biasa, bahkan sekitar 20 pengikut saya di media sosial hadir langsung ke sini,” ujar Kang Eky yang juga dikenal sebagai kreator konten dakwah.
Selama dua hari kegiatan, peserta mendapat pelatihan langsung mengenai tata cara rukyatul hilal menggunakan teleskop manual dan digital. Sekitar tujuh unit teropong disiapkan oleh panitia untuk keperluan tersebut. Selain itu, peserta juga diajak mengamati benda langit pada malam hari dan mempraktikkan pengukuran arah kiblat secara manual maupun digital pada keesokan harinya.
KH Asep berharap kegiatan bertema “Transformasi Ilmu Falak di Era Digital: Menyatukan Tradisi dan Inovasi” ini dapat menumbuhkan minat masyarakat terhadap ilmu falak.
“Kami ingin membuktikan bahwa ilmu falak bukan ilmu asing. Melalui inovasi, kami berharap masyarakat semakin tertarik dan memahami pentingnya ilmu ini,” tutupnya.
Terpopuler
1
Lailatul Ijtima bersama Kapolsek, MWCNU Kedokanbunder Teguhkan Komitmen Keamanan dan Pembinaan Umat
2
Pendaftaran KIP Kuliah Jalur Mandiri Masih Dibuka hingga Oktober 2025, Cek Syarat dan Cara Daftarnya di Sini
3
Hilal Terlihat, LF PBNU Umumkan Awal Shafar 1447 H Jatuh pada Sabtu 26 Juli 2025
4
PKL GP Ansor Indramayu Cetak Kader Perwira, Dihadiri Petinggi Ansor Pusat
5
Kebijakan Rombel Tambahan: Ancaman atau Tantangan Baru bagi Masa Depan Pendidikan Swasta di Jabar?
6
Bangunan Lapuk, Pemugaran Masjid Al-Ikhlas yang Berdiri Sejak 1952 di Kantor PCNU Kota Bandung Dimulai
Terkini
Lihat Semua