Perempuan Guru Ulama Laki-laki Terkemuka
Senin, 13 Januari 2025 | 08:53 WIB
KH Husein Muhammad
Kolomnis
Dalam perjalanan menuju hotel Hartis, Surabaya, 10.02.25 malam, seorang teman penjemput yang duduk bersamaku di mobil Alphard, sambil ngobrol mengalir ke mana-mana dan makan lesehan, mengatakan tak ada perempuan ulama yang menandingi laki-laki ulama, baik dalam keilmuan maupun aktifitasnya. Aku mengatakan : mungkin baik jika anda membaca buku saya : "Perempuan Ulama di atas Panggung Sejarah". Lalu aku bercerita :
Kaum muslimin di dunia mengetahui dengan pasti sabda Nabi bahwa Aisyah adalah perempuan paling cerdas dan ulama terkemuka ;
Baca Juga
Kisah Taufan: Di Bawah Langit Waktu
كانت عاءشة اعلم الناس وافقه واحسن الناس رايا فی العامة
Kanat 'Aisyah A'lam al Nas wa Afqah wa Ahsan al Nas Ra'yan fi al 'Ammah
"Aisyah adalah orang yang paling pandai, paling faham dan paling cerdas dari kebanyakan para sahabat laki-laki,".
Al Dzahabi juga menginformasikan bahwa lebih dari 160 sahabat laki-laki terkemuka berguru kepada Siti Aisyah. Mereka antara lain Ibrahim al-Taimi, Thawus, al-Sya'bi, Sa'id bin al-Musayyab, Sulaiman bin Yasar, Ikrimah dan lain-lain.
Selain Aisyah, sejumlah perempuan juga adalah para ulama, antara lain Ummu Salamah bint Abi Umayyah, Hafshah bint Umar, Asma bint Abu Bakar, Ramlah bint Abi Sufyan, Fatimah bint Qais dan lain-lain. Mereka adalah guru besar bagi kaum perempuan juga bagi kaum laki-laki. Mereka biasa berdiskusi dan berdebat secara terbuka dengan ulama laki-laki dalam banyak aspek dan untuk menyelesaikan problema kehidupan umat pada masanya.
Sayyidah Nafisah adalah ulama perempuan yang cemerlang. Imam al Syafi'i dan banyak ulama lain hampir setiap hari datang ke rumahnya untuk mengaji kepadanya. Cicit Nabi ini seorang Hafizah, Mufassirah (ahli tafsir) dan muhadditsah (ahli hadits), rajin shalat, puasa dan haji sebanyak 30 kali.
Pengajian tafsir yang diselenggarakannya di masjid maupun di rumahnya dihadiri ratusan orang yang datang dari berbagai penjuru. Sayyidah Nafisah juga pemimpin gerakan rakyat untuk menentang penguasa yang zalim; Ibnu Talun. Dia pernah menulis surat kepadanya berisi kritik tajam. Katanya :"Anda telah menyakiti dan membuat lapar rakyat. Orang-orang yang dizalimi tidak akan mati dan orang yang menzalimi tidak akan hidup lama. Lakukan semaumu. Tuhan pasti akan membalas kelakuan burukmu".
Al-Sakhâwî (w. 1497 M), Imâm Ibnu Hajar al-‘Asqallanî (w. 1449 M) dan Imâm al-Suyûthî (w. 1505), ketiganya ahli hadits terkemuka, belajar pada guru-guru perempuan. Ibnu Hajar, misalnya, belajar pada 53 orang perempuan, al-Sakhâwî berguru pada 46 orang perempuan dan al-Suyûthî berguru pada 33 perempuan.
Al-Sakhâwî juga mencatat ada 1075 perempuan terkemuka, 405 orang di antaranya adalah ahli hadits dan fiqh terkemuka. Ibnu Hajar mencatat 191 perempuan, 168 di antaranya adalah guru besar hadits dan fiqh. Dan sufi agung, al-Syaikh al-Akbar, Muhyiddîn Ibnu ‘Arabî juga berguru pada tiga orang perempuan cerdas dan alim di Makkah : Sayyidah Nizam, Fakhr al Nisa dan Qurrah al 'Ain. Pengetahuan sufisme nya diperoleh dari mereka.
Perempuan paling populer di kalangan para sufi, Rabî’ah al-Adawiyah (801 M) telah menjadi icon mazhab ‘cinta’ dalam sufisme. Puisi-puisinya tentang cinta (mahabbah) telah memberikan inspirasi kepada para sufi lain sepanjang sejarah.
Terlampau sempit ruang di sini untuk menyebut perempuan ulama yang telah tampil di atas panggung sejarah peradaban Islam.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Keutamaan Bulan Sya’ban dan Nisfu Syaban dalam Hadits Nabi
2
PCNU bersama Pemkot, ATR/BPN, dan Kemenag Launching Menuju Bandung Kota Wakaf dan Pelaksanaan Wakaf Hijau
3
Inilah Sejumlah Agenda Haul Masyayikh Pesantren Sunanulhuda 2025
4
Innalillahi, Mustasyar PCNU Cianjur KH R Abdul Halim Meninggal Dunia
5
Tiga Pemain Keturunan Resmi Jadi WNI: Amunisi Baru Perkuat Timnas Indonesia
6
Peralihan Arah Kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah Terjadi di Bulan Syaban
Terkini
Lihat Semua