Hikmah KOLOM BUYA HUSEIN

Filsuf Eksistensialis Arab Memilih Menjomblo

Sabtu, 11 Januari 2025 | 11:56 WIB

Filsuf Eksistensialis Arab Memilih Menjomblo

Filsuf. (Ilustrasi: NU Online).

Abdurrahman Badawi adalah filsuf Eksistensialis Arab terkenal, sekaligus sejarawan dan editor yang sangat produktif. Ia lahir di Mesir, 1917-2002. 


Karya tulisnya mencapai lebih dari 120 buku, termasuk lima jilid dalam bahasa Prancis, selain ratusan artikel dan makalah penelitian yang disampaikan dalam konferensi ilmiah internasional dalam bahasa Arab, Prancis, Inggris, Jerman, dan Spanyol. Beberapa bukunya antara lain : "Humanisme dan Eksistensialisme dalam Pemikiran Arab', "Nietzsche". "Warisan Yunani dalam Peradaban Islam".


Filsuf ini ternyata laki-laki lajang atau jomblo. Dalam buku otobigrafinya "Sirah Hayati", (kisah hidupku) dia menceritakan sendiri alasan mengapa dia memilih tidak menikah. Ia menyampaikan hal ini kepada polisi saat dia ditangkap di Benggazi, Libya. Dalam interogasi di tahanan, polisi bertanya:


س : ماذا رأيك فى سارتر ؟
ج : سارتر اديبا اكثر منه فيلسوفا. وانا قد عبرت عن رايى فيه فى كتابى "دراسات فى الفلسفة الوجودية ".
س : لماذا لم تتزوج ؟
ج : لانى آثرت التفرغ للعلم وحده. ولم أرد ان يشغلنى عن العلم والبحث العلمى شيئ وأنت تعلم مشاغل الاسرة والاولاد. 
(سيرة حياتى جزء 2 ص 249)


Polisi : Bagaimana pendapatmu tentang Sartre?
Badawi : Sartre lebih sebagai seorang sastrawan daripada seorang filsuf. Saya sudah menyampaikan pendapat saya ini dalam buku saya “Dirasat fi al-Falsafah al-Wujudiyah” (Kajian Filsafat Eksistensialisme).


Polisi : Mengapa anda tidak menikah? 
Badawi : Saya lebih memilih untuk menekuni dunia ilmu pengetahuan. Saya tidak ingin ada hal-hal yang mengganggu saya dalam kerja-kerja ilmiyah dan proyek-proyek penelitian. Anda tentu paham bagaimana kesibukan memikirkan keluarga dan anak-anak.  


Pilihan D. Ahmad Badawi ini sama dengan pilihan sejumlah ulama, sufi, mufassir, muhaddits, faqih besar dan filsuf. Mereka lebih memilih menekuni dunia ilmu pengetahuan, berkarya dan menebarkan cinta platonis. 


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU