Garut, NU Online Jabar
KH Hilman Umar Bashori atau yang akrab disapa Ceng Hilman mengungkapkan ada empat amalan atau bacaan yang kiranya dapat diamalkan seseorang saat melaksanakan ibadah di malam Lailatul Qadar. Menurutnya, selain dengan melaksanakan shalat malam, amalan pertama yang dapat dilakukan oleh orang ketika menghidupkan malam Lailatul Qadar adalah dengan membaca istighfar, terutama sayyidul Istighfar.
Ia mengutip lafadz Sayyidul Istighfar:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Artinya: "Wahai Tuhanku, Engkaulah Tuhanku. Tiada tuhan yang layak disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu yang diberikan padaku. Aku akui dosa-dosaku. Oleh karena itu, aka ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang akan dapat mengampuni dosa selain Engkau."
"Sayyidul Istighfar ini merupakan pengakuan kealfaan dari seorang hamba kepada penciptanya. Pengakuan ini menjadi penting karena kita merupakan manusia yang penuh dengan dosa dan noda. Hal ini harus menjadikan kita sangat rendah di hadapan Allah, bertawadhu kepada-Nya. Mengapa, karena itu akan menjadikan kita diampuni dan diangkat derajat oleh-Nya," ucap Ceng Hilman dalam tausiah digital bertajuk Kalam Ramadhan Episode 22 sebagaimana dikutip Chanel Youtube Vortable, Rabu (3/4/2024),
Amalan kedua yang dapat dibaca disaat malam Lailatul Qadar menurut kiai yang juga sebagai ketua LP Ma'arif NU Garut itu yakni dengan membaca tasbih.
"Ini adalah amalan tasbihnya,"tutur Ceng Hilman.
Ia mengutip lafadz tasbihnya:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Artinya, “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar; tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah Yang Mahatinggi dan Yang Mahaagung.”
Sementara, amalan ketiga yang dapat dibaca saat menghidupkan malam Lailatul Qadar, tambah Ceng Hilman yakni dengan membaca doa permohonan maaf kepada Allah SWT. Ia mengutip doa Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Imam At-Tirmidzi;
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Adapun amalan yang keempat jelas kiai yang juga sebagai ketua STIEBS NU Garut itu adalah dengan membaca shalawat kepada Nabi SAW, minimal dengan membaca shalallahu ala Muhammad.
"Setelah itu bersujudlah kepada Allah dan mintalah apa yang diinginkan, mintalah kebaikan untuk diri, untuk keluarga, jangan lupa minta keberkahan rizki," jelas Ceng Hilman.
"Selain keempat amalan itu, para ulama juga menganjurkan kita untuk membaca Al-Qur'an. Maka karena bacaan-bacaan itu insya Allah, Allah akan menjadikan kita orang-orang yang mampu mengisi malam Lailatul Qadar dengan sempurna. Semoga amalan itu akan mampu menambah dan membuat diri kita lebih baik. Tidak hanya ketika saat Ramadhan, ketika juga sudah menyelesaikan Ramadhan. Maka karena itulah, di saat kita Idul fitri nanti kita akan menjadi manusia seperti manusia yang baru lahir dari ibunya, bersih tanpa noda dan dosa," tandasnya.
