• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Garut

Haul KH Sofwan Ihsan bin Mama KH Abdillah Muhsin, Ceng Hilman Ungkap Pentingnya Ingat Kebaikan Orang yang Telah Meninggal

Haul KH Sofwan Ihsan bin Mama KH Abdillah Muhsin, Ceng Hilman Ungkap Pentingnya Ingat Kebaikan Orang yang Telah Meninggal
Haul KH Sofwan Ihsan bin Mama KH Abdillah Muhsin di MWCNU Leles, Ceng Hilman Ungkap Pentingnya Ingat Kebaikan Orang yang Telah Meninggal.
Haul KH Sofwan Ihsan bin Mama KH Abdillah Muhsin di MWCNU Leles, Ceng Hilman Ungkap Pentingnya Ingat Kebaikan Orang yang Telah Meninggal.

Garut, NU Online Jabar
Ketua Lembaga Pendidikan (LP Ma'arif) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut KH Aceng Hilman Umar Bashori diberitakan telah mengisi kegiatan tausiah keagamaan dalam rangka haul KH Sofwan Ihsan bin Mama KH Abdillah Muhsin ke-10 yang bertempat di Pondok Pesantren Nurul Hikam Asy-Syarifiyah Lekor Desa Lembang Kecamatan Leles-Garut, Senin (31/07/2023). 


Saat dihubungi NU Jabar Online, pria yang akrab disebut Ceng Hilman itu membenarkan kehadirannya menghadiri haul tersebut. 


"Benar saya telah mengisi tausiah keagamaan terkait dengan haul KH Sofwan Ihsan bin Mama KH Abdillah Muhsin yang ke-10 di ponpesnya Ketua Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Kecamatan Leles-Garut Ahmad Kholilurrahman,"ucapnya. 


Lebih lanjut Ceng Hilman mengungkapkan bahwa merayakan peringatan haul pada intinya merupakan salah satu cara untuk menghargai jasa orang yang sudah meninggal dunia.


"Peringatan haul juga menjadi sebuah cara untuk menghubungkan rasa batiniyah orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal terkait dengan nilai-nilai perjuangannya. Dengan memperingati haul, berarti kita sedang berusaha meyakini bahwasanya orang yang menghauli akan dapat berkumpul bersama orang yang dihauli pada saat di akhirat nanti,"tutur Ceng Hilman.


Sambil mengutip hadis Nabi SAW "udzkuru ma hasina mautakum" pria yang juga sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syariah (STIEBS) NU Garut itu menegaskan bahwa menyebut kebaikan-kebaikan seseorang yang sudah meninggal pada dasarnya merupakan bagian cinta dan hormat   yang hidup kepada yang mati. 


"Maka haul itu adalah cara kita untuk terus mengingat kebaikan-kebaikan orang yang telah meninggal agar apa yang ditinggalkannya itu menjadi contoh bagi kita semua, baik untuk keluarga, masyarakat, ataupun bagi para muhibbinnya,"tegas Ceng Hilman. 


Dari peringatan haul, tambah Ceng Hilman, menandakan bahwa kemuliaan seseorang itu bukan ditentukan oleh derajat nasab, pangkat, maupun kekayaan, melainkan hanya dengan kebaikan-kebaikan yang dilakukan semasa hidupnya. "Kemuliaan seseorang itu akan terlihat ketika sudah meninggal. Nasab, pangkat, dan kekayaan tidak akan ada artinya jika tidak disertai dengan ketaatan baik yang sifatnya kepada sesama manusia maupun kepada Allah SWT," tegas pria yang juga sebagai pengasuh Ponpes Fauzan Sukaresmi Garut itu. 


Sebagai informasi, kegiatan haul KH Sofwan Ihsan bin Mama KH Abdillah Muhsin yang ke-10 itu dihadiri oleh para pengurus MWCNU, Ranting, Lembaga dan Banom NU Kecamatan Leles, unsur Forkopimcam Kecamatan Leles, para alumni Ponpes Nurul Hikam Asysyarifiyah, dan warga Nahdliyin sekitar. Acara dimulai dengan tausiah, manakib, tahlil, khotmil quran, dan doa bersama hingga ditutup dengan ziarah kubur. 


Pewarta: Rudi Sirojudin Abas


Garut Terbaru