Nasional

Tata Cara Shalat Sunat Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan 1445 H/2024 M

Rabu, 3 April 2024 | 01:35 WIB

Tata Cara Shalat Sunat Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan 1445 H/2024 M

Sumber Foto: Tqnnews.com

Tasikmalaya, NU Online Jabar
Bulan suci Ramadhan 1445 H sudah melebih dari separuh perjalanan dan akan memasuki sepuluh hari terakhir. Biasanya, umat islam akan semakin giat dalam melaksanakan ibadah di sepuluh hari tersebut terutama pada tanggal ganjil, sebab mereka sedang berburu dan mendambakan malam seribu bulan atau malam Lailatul Qadar.


Mengenai hal tersebut, Pondok Pesantren Suryalaya mengeluarkan edaran terkait Tata cara pelaksanaan shalat sunat Laila Al-Qadar (Lailatul Qadar) bulan Ramadhan 1445 H/2024 M. 


Dalam edaran tersebut dituliskan, ada satu shalat sunat yang biasa dilaksanakan oleh Syekh H Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad dan Syekh KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) yakni Shalat Sunat Lailatul Qadar.


Shalat sunat tersebut juga berdasarkan keterangan kitab Nazhah Al Majalis yang juga sesuai dengan maklumat Musryid TQN Pontren Suryalaya KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin Nomor: 105.PPS.II.1996 yang ditandatangani pada 5 Februari 1996 M atau yang bertepatan dengan 15 Ramadhan 1416 H.


Tata Cara Pelaksanaan Shalat Sunat Lailatul Qadar


Waktu: Mulai dari tanggal 21 Ramadhan sampai akhir Ramadhan dilaksanakan setelah shalat Isya atau boleh setelah shalat sunat taraweh 


Niatnya:


أُصَلِّى سُنَّةً لَيْلَةُ الْقَدَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى


Usholli sunnatan lailatul qadari rok'ataini (imaaman/makmuuman) lillaahi ta'ala.


Banyaknya: 4 (Empat) Rakaat (dua kali salam)


Bacaannya: Setiap rakaat setelah fatihah membaca surat At-Takastur satu kali dan surat Al-Ikhlas tiga kali.
(dalam membaca surat at-takatsur dan al ikhlas baik untuk imam maupun makmum dibacanya di sirrikan/tidak disuarakan).


Setelah selesai shalat, lalu duduk sambil membaca sebanyak-banyaknya:


أَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى يَا كَرِيْمُ


Alloohumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii yaa kariim


Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi