• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Garut

Aceng Hilman: NU dan Ponpes Fauzan "Kaljasadi"

Aceng Hilman: NU dan Ponpes Fauzan "Kaljasadi"
Aceng Hilman: NU dan Ponpes Fauzan "Kaljasadi". (Foto: NU Online Jabar)
Aceng Hilman: NU dan Ponpes Fauzan "Kaljasadi". (Foto: NU Online Jabar)

Garut, NU Jabar Online

Dalam rangka peringatan haul akbar muassis sekaligus peringatan hari lahir Pondok Pesantren Fauzan yang ke-173, Barisan Nusantara Pembela (BNP) Merah Putih menggelar apel kebangsaan di Lapangan SMK Fauzaniyyah pada hari Jum'at (24/2/2023) malam.


Ketua harian BNP Merah Putih KH Aceng Hilman Umar Bashori sampaikan empat tujuan apel kebangsaan BNP Merah Putih didirikan, di antaranya yang pertama adalah perjuangan dalam menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah.


Menurutnya, Pondok Pesantren Fauzan dengan NU tidak dapat dipisahkan, hal tersebut terjadi karena sama-sama memperjuangkan akidah Ahlussunnah wal Jamaah. "Fauzan dan NU tidak dapat dipisahkan, karena sama-sama mempertahan akidah Ahlussunnah wal Jamaah, sehingga Fauzan dan NU Kaljasadi," tegas Aceng Hilman yang juga ketua STIESB NU Garut.


Kedua, apel kebangsaan juga bertujuan untuk persiapan pengamanan haul muassis, harlah pesantren Fauzan ke-173 dan tasyakur harlah Satu Abad NU. Hal tersebut semuanya dengan harapan agar mendapatkan keberkahan.


"Hari ini kita berkumpul untuk mencari keberkahan dengan ikut mengamankan kegiatan haul muassis pesantren, harlah pesantren Fauzan ke-173 dan tasyakur harlah Satu Abad NU," ujar pria yang juga ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Garut.


Yang ketiga menurut Aceng Hilman,  yaitu komitmen kebangsaan, di mana perjuangan Pesantren Fauzan berdiri untuk NKRI, sehingga siapapun yang menghina ulama, negara dan bangsa Indonesia, maka jawabannya hanya satu, yaitu "lawan". 


Terakhir, tujuan keempat dari apel kebangsaan menurut Aceng Hilman, yaitu merapatkan barisan dalam satu garis komando. Karena tidak ada tujuan yang dapat diraih tanpa adanya persatuan. 


Aceng Hilman tanya dengan tegas kepada pasukan BNP Merah putih. "Ulama nu mawa?"


Jawab 1.000 pasukan BNP Merah Putih "Urang nu milu."


Pewarta: Muhammad Salim
Editor: Agung Gumelar


Garut Terbaru