Dengan menyebut namamu, Laila
Dia duduk membelakangi ku
Saat sore tanpa mega
Matahari tenggelam
Di tepian laut tanpa karang
Kau duduk memeluk angin
Melempar pandang tak berujung
Butiran pasir membentuk garis
Diantara rindu dan kehilangan
Laila, aku menyebut namamu
Mengingatkan kisah pemuda majnun
Tapi aku bukanlah qais
Yang wafat diatas kuburmu
Kau menjebak seluruh nafsu yang tertunduk
Menikam tanpa rasa kesakitan
Tanpa darah dan penyesalan
Aku ingat waktu itu
Matamu menghujam lambung cintaku
Kau menatapku satu kali
Dan aku mengingatmu ribuan kali
Puluhan tahun berlalu
Di pantai yang sama
Di waktu yang sama
Menunggumu di tempat yang sama
Apa kabar pasir yang menjadi saksi
Aku tenggelam di lautan kerinduan
Menjelajahi waktu tanpa kabar
Aku bisu di hujam ujung matamu
Aku menunggumu
Di tepian dermaga
Di pasir yang menjadi saksi
Laila, wujudmu tak pernah lagi ku temui
Yang tertinggal hanya wangimu
Nasihin, pengurus Lesbumi PWNU Jabar