• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 2 Juli 2024

Kuluwung

Di Mana Tuhan Itu?

Di Mana Tuhan Itu?
Ilustrasi. (Foto: Nasihin)
Ilustrasi. (Foto: Nasihin)

Aku melihat lelaki setengah baya, matanya kosong menatap langit-langit rumah. Ruangan dua kali empat menjadi seperti pengap baginya.


Dia merubah cara duduknya, kepalanya tertunduk. Ada air mata dibalik kacamatanya. Terlintas wajah ibunya, istrinya, anaknya dan ribuan kekacauan yang datang berganti. 


Aku melihat lelaki tua berjalan lambat, ketika arah jarum jam hampir setengah tiga. Kakinya sebelah diseret, pandangannya kabur dan perih.


Lelaki tua itu menghampiriku, memaksa bibirnya tersenyum, mengangkat kaki sebelahnya seolah perkasa menghadapi kenyataan. Aku menatap sepi, suka dan tidak, aku melihat inilah kehidupan.


Ada yang gelisah hartanya hilang, ada yang mencari haknya tapi dirampas pencuri. Ada hektaran tanah, tangis dan hujan ketidakpastian.


Lelaki itu, pak tua itu dan ribuan cita-cita bertanya tentang tuhan sedang dimana?


Aku,
Menyaksikan dunia melahap tanpa ampun, memangsa harapan tanpa sisa. Namun aku dan dan hampir semua yang mengaku berbudi sudah di tikam berkali-kali gemerlap dunia yang sebenarnya palsu.


Tuhan, Tuhan dan ratusan sesembahan itu ternyata ciptaan akal, akal yang sedari kecil memakan logika, harus nyata, terlihat dan terdengar.


Di sudut ruangan seorang gadis tertawa sendiri, di sudut lain tuhan di bawa-bawa atas nama agama. 
tuhan yang mana, tuhan siapa?


Tuhan kau intervensi dengan hawanafsu, diperintah atas nama do'a dan kepura-puraan. Kau itu siapa? Mungkin saja aku. 


Aku yang tak pernah mengerti tentang apa yang aku saksikan, dan tentunya tak akan pernah tahu dan mengerti. Karena hidup adalah bukan kehendakku dan kehendakmu.


Ruangan itu, sudut itu, lelaki itu dan semua aku tinggalkan tanpa aku fahami, yang aku tahu Tuhan sejati itu ada bersama mereka dan tak pernah pergi dari siapapun, termasuk bersamaku yang meninggalkan sebaris do'a untuk yang kutitipkan pada debu, langit dan airmata.


Nasihin, Pengurus Lesbumi PWNU Jabar


Kuluwung Terbaru