Kabupaten Bandung

LPBINU Jabar Adakan Workshop Penilaian dan Pemetaan Partisipatif Risiko Bencana di Sekolah

Senin, 2 September 2024 | 10:35 WIB

LPBINU Jabar Adakan Workshop Penilaian dan Pemetaan Partisipatif Risiko Bencana di Sekolah

Workshop penilaian dan pemetaan partisipatif kajian risiko bencana LPBINU Jabar di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat menggelar kegiatan workshop penilaian dan pemetaan partisipatif yang berfokus pada kajian risiko bencana di sekolah.


Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis komunitas di satuan pendidikan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sekolah dalam beradaptasi dan mengatasi masalah dampak perubahan iklim.


Kegiatan ini diselenggarakan di empat sekolah, yakni SD Negeri Pasir Huni di Desa Laksana, SD Negeri Malakasari, SD Negeri Jati 01 dan SMP Negeri 3 Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini  dimulai tanggal 28-31 Agustus 2024, dengan diikuti  oleh 90 peserta yang terdiri dari tenaga pendidik dan peserta didik dari masing-masing sekolah.


Manajer Program LPBINU Jabar, Muhammad Hiqal Fahrurozi menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama antara LPBINU, Save The Children Korea, dan Save The Children Indonesia, yang bertujuan untuk membangun ketangguhan warga sekolah dalam menghadapi ancaman bencana akibat perubahan iklim.


“Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka mewujudkan penerapan program SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) yang diamanatkan oleh pemerintah melalui Permendikbud No 33 Tahun 2019, tentang pelaksanaan SPAB,” terangnya.


Sementara itu, Ketua LPBINU Jabar Dadang Sudardja menekankan pemetaan partisipatif yang berfokus pada anak di satuan pendidikan merupakan bagian dari strategi dalam pengurangan risiko bencana.


"Pemetaan ini akan meningkatkan pemahaman dan kapasitas warga sekolah, sehingga mereka mampu mengelola risiko bencana sesuai dengan ancaman yang ada di wilayah mereka," ujarnya.


Tujuan dari workshop ini adalah:


1.    Mengidentifikasi risiko, ancaman, dan kapasitas sekolah dalam konteks perubahan iklim dan bencana.
2.    Memahami konsep dan implementasi SPAB untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah.
3.    Mengembangkan keterampilan siswa dan guru dalam kolaborasi dan partisipasi aktif dalam pendidikan.
4.    Meningkatkan kemampuan sekolah dalam menyusun dokumen kesiapsiagaan yang komprehensif dan dapat diimplementasikan.


Output yang diharapkan dari kegiatan ini meliputi:

1.    Rekapitulasi penilaian partisipatif CC-CCA melalui standar SPAB.
2.    Laporan atau dokumen yang memuat hasil dari penilaian partisipatif CC-CCA di sekolah.
3.    Rekomendasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana berdasarkan konsep SPAB.


Workshop ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya melindungi warga sekolah dari ancaman bencana dan memperkuat ketahanan komunitas pendidikan di Jawa Barat.