Hikmah KOLOM BUYA HUSEIN

Ramadhan Titik Balik Peradaban

Senin, 17 Maret 2025 | 11:43 WIB

Ramadhan Titik Balik Peradaban

Ramadhan Titik Balik Peradaban. (Ilustrasi: NU Online Jabar/Rizqy).

Diskusi dan pengajian Kolaborasi di Sekretariat Kopri Cirebon bertema : "Korelasi antara Ramadhan, Al Qur'an dan Perempuan". Aku menyampaikan antara lain:


Ramadhan bulan diturunkannya Al-Qur'an. Ayat yang pertama: Iqra. Kata ini bermakna: lihatlah pikirkan alam semesta dan renungkan dalam-dalam. Termasuk di dalam tentang penciptaan manusia dari zigot. Zigot adalah sel yang terbentuk dari hasil pembuahan sel telur dan sperma. Zigot merupakan cikal bakal janin dan merupakan bentuk awal bayi di dalam kandungan. Lalu bergerak dan berkembang dan kemudia menjadi manusia. 


Lalu untuk apa al Quran diturunkan? Tuhan mengatakan : 


الر ۚ كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ


Artinya: "Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau membebaskan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji," (QS. Ibrahim: 1).


Aku bilang : "kegelapan adalah metafora kebodohan, kedunguan. Dan kebodohan akan membawa implikasi kezaliman". Menuju cahaya. Kata ini bermakna ilmu pengetahuan yang mencerahkan. Dan ia membawa implikasi keadilan. 


Dua ayat al Qur'an tersebut mengajak manusia untuk mereformasi sistem "jahiliyah" dan melakukan transformasi sosial kulturan menuju sistem peradaban ilmiyah, berpengetahuan dan berkeadilan. 


Jadi Ramadhan dan turunnya al Qur'an merupakan momen yang menandai awal perubahan peradaban manusia dari kebiadaban menuju keberadaban. 


Catatan : Menarik sekali pernyataan Karen Armstrong mengenai makna "Jahiliyah" dalam "Compassion". Katanya: 


"Dalam teks-teks Islam awal kata "Jahiliyah" menunjukkan agresi, arogansi, chauvinisme dan kecenderungan kronis pada kekerasan, kasar dan pendendam. Dan perang". 


Dalam sistem sosial budaya Jahiliyah, perempuan dipandang sebagai obyek pelampiasan seksual sekalis pelampiasan emosi marah dan memandangnya sama dengan budak belian. 


Sesudah itu aku bicara tentang Fikih Perempuan. Pada akhirnya aku mengatakan :


Basis "Walfare State", Peradaban bangsa yang maju dan sejahtera adalah Ilmu Pengetahuan dan tegaknya keadilan".


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU