• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Hikmah

KOLOM BUYA HUSEIN

Puisi Ziarah Gus Dur

Puisi Ziarah Gus Dur
Puisi Ziarah Gus Dur
Puisi Ziarah Gus Dur

Suatu hari pada suatu tahun, yang telah aku lupa, aku ziarah entah untuk ke berapa kalinya, ke makam Gus Dur. Kali itu aku bersama/mendampingi Ibu Shinta Nuriah dan keluarganya. Kami berangkat dari rumah masing-masing, dan bertemu di Jombang. 


Sampai di sana aku memimpin Tahlil (membaca kalimat Tauhid "La Ilaha Illallah sebanyak 100 x, lalu berdoa, untuk kedamaian semua kekasih Allah, khususnya Gus Dur, Kiyai Hasyim Asy'ari, Kiiai Wahid Hasyim dan keluarga mereka semua, dan seterusnya. 


Sesudah itu, mereka masing-masing masih diam di tempat untuk beberapa saat. Aku sendiri, sambil masih dalam posisi duduk di hadapan peristirahatan Gus Dur, aku menulis Puisi. Inilah:


Rindu Gus Dur


Gus Dur
Duhai rinduku 
Bagaimana keadaanmu di bawah tumpukan lempung basah ini? 

Duhai kangenku
Bagaimana engkau di tempat istirahmu yang baru ini?
Semoga engkau selalu bahagia

Gus
Bilamanapun aku tak lagi bisa memandang wajahmu
Seperti kemarin
Dan tak lagi mendengar ceritamu
Yang menawan dan menghibur
Seluruh kisah dirimu yang indah telah memenuhi ruhku 

Gus Dur
Bilapun engkau telah jauh dari tatapan mataku 
Tetapi aku masih selalu melihatmu dengan mata jiwaku 
Meski engkau telah pulang
Dan tak akan kembali,
Ruhmu bermukim dalam palung jiwaku
Dan aku selalu merinduimu

Gus,
Aku ingin mengutip kata-kata Maulana Rumi


"الوداع لا يقع إلا لمن يعشق بعينيه...أما ذاك الذي يحب بروحه وقلبه فلا ثمة انفصال أبدا." جلال الدين الرومي


Ucapan Selamat Tinggal hanya terhadap orang yang mencintai dengan kedua bola matanya
Sedang dia yang mencintai dengan jiwa dan hatinya,
Tak ada kata perpisahan.
Yang kedua Itu aku Gus


Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru