NADIRSYAH HOSEN
Kolomnis
Namaku Luka. Aku tidak tinggal di gubuk derita. Tak ada darah yang menetes dari tubuhku, tak ada sobekan kain yang menjadi saksi penderitaan. Tapi ada nyeri yang tak terlihat, bersarang dalam diam, seperti bara yang membakar perlahan tanpa nyala.
Aku melangkah di antara mereka yang tertawa, berpura-pura ikut bahagia, padahal di dalam diriku ada jurang sunyi yang tak seorang pun tahu kedalamannya. Aku menyusun kata-kata yang tak pernah terucap, menelan isak yang tak boleh terdengar, menyembunyikan gemetar di ujung jemari agar dunia tetap mengira aku baik-baik saja.
Jangan tanya di mana lukaku, karena aku pun tak tahu pasti di mana ia bermula. Yang kutahu, waktu telah mengirisnya perlahan, menjadikannya parut yang samar tapi tak pernah benar-benar sembuh.
Ramadan akan memasuki sepuluh malam terakhirnya, dan aku berharap akan malam seribu bulan. Jika kutemui malam itu, aku akan menengadahkan tangan, memohon agar luka ini tak lagi menjadi sahabat gelap yang menemaniku dalam sunyi. Aku berharap ada yang membasuh pedih ini, entah doa-doa yang melangit atau cahaya lembut yang turun membawa sejuk ke dalam hati.
Dan di bawah langit yang bergetar oleh dzikir para pecinta, aku akan menunggu. Menunggu kehadiran ruh dan malaikat yang turun bersama rahmat-Nya, menunggu cinta yang mengalir dari langit ketujuh untuk menyentuh jiwaku yang retak, tak lagi berdetak.
Maka jika malam itu datang, aku ingin luka ini berubah menjadi doa, air mata ini menjadi cahaya, dan hatiku yang perih akhirnya pulih dalam genggaman kasih-Nya.
Siapakah yang akan menemaniku saat menunggu datangnya malam yang lebih baik dari seribu bulan? Jika kehidupan telah pula meremukkan jiwamu, mari bergabung bersama menjemput malam itu.
Jika namaku Luka, lantas dengan nama apa kau menyebut harapan akan cinta dan pelukan kasih sayang Ilahi di malam itu?
KH Nadirsyah Hosen, Dosen di Melbourne Law School, the University of Melbourne Australia
Terpopuler
1
DPR RI Setujui Usulan Kemenag soal Tambahan Anggaran untuk BOS Madrasah dan Tunjangan Profesi Guru
2
Dikukuhkan Rais 'Aam PBNU, Inilah Susunan Struktur Idaroh Aliyah JATMAN 2025-2030
3
Ketika 14 Siswa Tak Diakui Negara: Kebijakan Tambah Rombel 50 Siswa Mengandung Bom Waktu
4
Pererat Ukhuwah, PCNU Kabupaten Bogor Gelar Istighotsah dan Silaturahmi Pendekar Pagar Nusa
5
Khutbah Jumat Singkat: Manfaatkan Sisa Umur dengan Melakukan Hal yang Bermanfaat
6
Aklamasi, Nyai Hj Minyatul Ummah Terpilih Pimpin Fatayat NU Jawa Barat 2025–2030
Terkini
Lihat Semua