M. Rizqy Fauzi
Penulis
Aku ingin menyambut dengan penuh gairah rekomendasi NU yang dibacakan oleh Gus Mus di depan publik dunia, kemarin, (07/02/2023). Ia menghimbau bangsa-bangsa muslim untuk bangkit, bergerak dan melangkah ke depan melakukan Kontekstualisasi atas teks-teks sumber keagamaan.
Kontekstualisasi mengajak kaum muslim untuk menggali spirit kebudayaan berbasis kemanusiaan, yang terus bergerak dinamis ke depan. Bukan ke belakang.
Islam selalu menggelorakan perubahan ke arah yang lebih baik. Berhenti akan tergilas oleh roda zaman. Maulana Jalaluddin Rumi menyambut hal itu dengan mengatakan:
Baca Juga
Negara Bangsa dan Rekomendasi NU
على المرء ان ينفذ الى قلبه بنور العقل. ويرى واقعه لا يكون عبدا للنقل
"Seseorang hendaklah mengisi hatinya dengan cahaya akal dan melihat realitas, bukan menjadi hamba teks". (Rumi).
Hari ini sistem politik kekuasaan di berbagai belahan dunia telah berubah dan berganti dari dinastik dan tanpa batas teritori menjadi kekuasaan politik demokratik dan Nation state. Kekuasaan tak lagi milik seorang raja dan anak cucu dengan kekuasaan absolut, melainkan menjadi milik rakyat dengan mekanisme pengambilan keputusan secara demokratis.
Meski ada kekurangannya, tetapi ini cara yang lebih baik daripada mekanisme lain.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Pesantren Ketitang Cirebon Jadi Teladan Kemandirian, Kemenag Beri Apresiasi
2
Koperasi Pertama Lahir di Ciparay Bandung
3
Ziarah yang Terganggu: Refleksi Sosial atas Fenomena Peminta-Minta di Obyek Wisata Sunan Gunung Jati
4
Studio Podcast Jadi Magnet Dakwah dan Ekonomi, Pesantren Ketitang Cirebon Tunjukkan Lompatan Digital
5
Milad ke-14 Yayasan Mabdaul ‘Uluum Tsaani: Spirit Kebersamaan dan Peran Strategis Alumni Diteguhkan
6
Langit Cianjur Bersyahdu Dzikir, Ribuan Jamaah Hadiri Ijtima Wadzifah dan Haelalah Tijaniyah Jawa Barat
Terkini
Lihat Semua