• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Hikmah

KOLOM BUYA HUSEIN

Gus Dur Dalam Obrolan Gus Mus: Persamaan dan Perbedaan Keduanya Denganku

Gus Dur Dalam Obrolan Gus Mus: Persamaan dan Perbedaan Keduanya Denganku
Gus Dur Dalam Obrolan Gus Mus: Persamaan dan Perbedaan Keduanya Denganku.
Gus Dur Dalam Obrolan Gus Mus: Persamaan dan Perbedaan Keduanya Denganku.

Dalam buku “GUS DUR DALAM OBROLAN GUS MUS” di bagian akhir aku menulis begini: Perbedaan dan Persamaan GD, GM dan Aku. Kali ini aku mengkhayal. Semacam dialog imaginatif. 


”Nah, Gus, kita sudah panjang lebar ngobrol ngalor-ngidul-ngetan-ngulon, tentang GD, GM sendiri dan aku. Jika begitu, apa saja kira-kira persamaan dan perbedaan antara Gus Dur, Gus Mus dan aku?”, tanyaku menawarkan diri sambil berambisi mensejajarkan diri dengan dua tokoh besar dan kharismatik itu. ”Barangkali saja ketularan”, kata hatiku.


Gus Mus tak menjawab, bahkan menyerahkan jawabannya kepadaku. ”Menurut sampeyan?, katanya.


”Kalau menurut saya begini Gus. Pemetaanku mungkin salah ya?. Mohon maaf dengan segala hormat. 


”GD itu seorang ulama, pemikir, budayawan, seorang penulis brilian, seminaris yang laris, menguasai sastra prosais dan puisi Arab dan Inggris, menyukai musik klasik dan mengerti, tapi tidak atau sedikit sekali  menulis puisi. Tetapi beliau tidak bisa menyanyi. Kalaupun kadang menyanyi, suaranya, menurutku, kurang enak, tidak merdu”.


Lalu Gus Mus?. Dia seorang ulama, budayawan, sastrawan, memahami sastra Arab, penulis novel, cerpenis dan puisi yang hebat, pelukis, tetapi tidak dikenal sebagai orang yang suka musik klasik Barat, dan tidak pula diketahui bisa menyanyi. Karena itu tidak diketahui apakah suara merdu atau tidak. He he he 


GM senyum-senyum saja, sambil menunggu giliran tentang aku.


Bagaimana dengan aku sendiri?. Nah, kalau aku, ya aku dikit-dikit mengerti sastra Arab lah, sedikit menulis puisi tapi belum pernah menerbitkannya, senang musik klasik Barat tapi tidak mengerti, menulis beberapa buku, seminaris lokal, belum menulis cerpen atau novel, tidak bisa melukis, namun suaraku enak dan merdu. Dan kata ”njenengan” : ”aku seorang pemikir liberal”. Ha ha ha. 


”Lalu adakah persamaannya?”, sergah GM


”Persamaannya?. Paling tidak ada tiga, Gus. Pertama, sama-sama pernah menjadi manusia ”glandangan” di Kairo. Kedua, GD, GM dan aku sama-sama pernah keliling ke lima benua dengan gratis. Ketiga kami bertiga adalah para pemimpin. GD pemimpin bangsa dan dunia, GM pemimpin NU (Rois ‘Am) dan umat. Sedangkan aku: pemimpin rumah tangga dengan 5 anak.


Dan kata orang2 : "pembela perempuan". Hahaha


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru