• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Opini

KOLOM BUYA HUSEIN

Melawan Radikalisme ala Gus Dur (2)

Melawan Radikalisme ala Gus Dur (2)
Melawan Radikalisme ala Gus Dur (2)
Melawan Radikalisme ala Gus Dur (2)

Dalam hal yang pertama Gus Dur akan mengajak para pemimpin agama yang ada di Indonesia dan para pemimpin komunitas spiritual untuk menegakkan masyarakat baru yang maju tanpa diwarnai penindasan dan kekerasan.


Hal ini dilakukan melalui penegakan struktur ekonomi yang berkeadilan seraya membebaskan diri dari struktur ekonomi kapitalistik yang eksploitatif.


Gus Dur mengatakan: “Kalau pemerintah dan kekuasaan yang ada mengukuhkan struktur ekonomi eksploitatif, kalangan agama harus memunculkan alternatif mereka di arus bawah. Yaitu melakukan penguatan kemandirian masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, membebaskan diri dari kungkungan hukum yang tidak adil, dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia”.


Pemaknaan atas pandangan ini tentu tidaklah sederhana. Gus Dur dalam hal ini akan mengajak semua kekuatan rakyat: buruh, tani, generasi muda, kaum intelektual dan para pengambil keputusan kultural untuk bersama-sama mendesak pemerintah memenuhi hak-hak ekonomi dan politik mereka melalui perubahan atas undang-undang yang tidak adil, curang dan eksploitatif tersebut, secara nir-kekerasan. Gus Dur ingin seperti para tokoh kemanusiaan yang dikaguminya baik dari kalangan ulama Islam sendiri maupun dari kalangan non muslim seperti Mahatma Gandhi, atau Martin Luther King Jr dll.


Tetapi boleh jadi juga jika diperlukan beliau akan turun sendiri mengajak masyarakat untuk demonstrasi damai, tanpa kekerasan atau pemogokan kaum buruh dan petani.


Lebih dari itu, Gus Dur berkali-kali, seperti tak pernah bosan menyampaikan pandangannya yang tegas dan tak pernah surut selangkahpun untuk mengukuhkan komitmen kebangsaan dengan menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara dan Konstitusi NKRI yang berlaku final. Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa, bagi Gus Dur, merupakan fondasi sekaligus pilar-pilar dari sebuah bangunan yang kokoh. Dan, ketika fondasi itu dirobohkan, rumah itu juga pasti ikut roboh. Dengan tegas, lugas dan tak gentar, Gus Dur menyatakan : “Pancasila ini akan saya pertahankan dengan nyawa saya. Tidak peduli apakah ia akan dikebiri oleh angkatan bersenjata atau dimanipulasi oleh umat Islam, atau disalahgunakan keduanya”.


Maka Gus Dur akan berjuang mati-matian untuk mempertahankan prinsip ini semua yang sesungguhnya telah menjadi Common Platform seluruh bangsa.


Bersambung


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Opini Terbaru