• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Ngalogat

Kolom Buya Husein

Ketika Islam di Andalusia​​​​​​​ (2)

Ketika Islam di Andalusia​​​​​​​ (2)
Ilustrasi: FB Husein Muhammad.
Ilustrasi: FB Husein Muhammad.

Kisah itu dalam waktu yang sama memperlihatkan kepada kita betapa masyarakat muslim awal bisa bekerjasama dengan orang lain (the others), menghargai kebudayaan dan peradaban manusia, siapapun dan dari manapun sekaligus mengapresiasi dengan sungguh-sungguh ilmu pengetahuan manusia termasuk “Ulum al-Awa-il” (ilmu-ilmu pengetahuan klasik pra Islam).


Semua ilmu pengetahuan yang baik dan bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan adalah anugerah Tuhan. Dia memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.


Ahli hadits, Al-Sakhawi dalam bukunya "Al-Maqashid al-Hasanah" menyatakan :


خُذِ الْحِكْمَةَ وَلَا يَضُرُّكَ مِنْ أَيِّ وِعَاءٍ خَرَجَتْ 


“Ambillah hikmah, tak akan merugikanmu, darimana pun ia datang”. 


Hadits yang lain menyebutkan :


الْحِكْمَةُ ضَالَّةُ المُؤْمِنِ فَحَيْثُ وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا


“Hikmah adalah barang yang hilang dari tangan seorang muslim. Maka jika dia menemukannya dia lebih berhak mengambilnya kembali”.


Al-Kindi (w. 873 M), seorang filsuf muslim awal terkemuka, mengatakan :


ينبغِى لَنَا اَنْ لَا نَسْتَحْيِى مِنْ اِسْتِحْسَانِ الْحَقِّ وَاقْتِنَاءِ الْحَقِّ مِنْ اَيْنَ اَتَى وَإِنْ أَتى مِنَ الْاَجْنَاسِ الْقَاصِيَةِ عَنَّا وَالْاُمَمِ الْمُبَايِنَةِ لَنَا


“Seyogyanya kita tidak merasa malu menerima dan menjaga suatu kebenaran dari manapun ia berasal, meski dari bangsa-bangsa yang jauh dan berbeda dari kita”. (Filsuf al-Kindi).


Sayyed Hossein Nasr, cendekiawan muslim kontemporer dari Iran yang terkenal mengatakan : “ Islam menjadi ahli waris khazanah kecendikiaan semua peradaban besar dunia sebelumnya, kecuali peradaban besar Timur Jauh, serta menjadi sebuah tempat berlindung di sebuah jagat ruhani baru”.


Mohammad Iqbal, filsuf dan sastrawan besar dari Pakistan, menyampaikan pesan kepada manusia muslim:


Wahai, kau yang lahir di bumi seindah mawar
Yang lahir dari rahim pribadi
Jangan ingkar akan pribadimu
Berpeganglah padanya
Jadilah setitik air dan reguk samudra ini
Sang pribadi yang berkilauan itulah sifatmu
Perteguh pribadimu dan kau kekal selamanya
Kau punya wujud, tapi takutkah kau jika tak berwujud?
Di tempat lain, dia bilang :
Bukalah matamu, pandang dunia, bintang dan angkasa raya
Lihatlah sang mentari terbit di Timur dengan gembira
Lihatlah semesta raya yang tak berkudung itu bertaburkan cahaya
Kenangkan rindu dendam hari perpisahan
Tapi, jangan engkau lelah melangkah 
Pandang perjuangan dalam harap dan cemas
Seisi alam semesta ini adalah milikmu
Kuasailah mereka


--


Renungkan sejenak 
Roda zaman akan terus bergerak ke depan meninggalkan kemarin
Air akan terus mengalir ke depan
dan tak mungkin kembali
Jangan berputar-putar di tempat yang sama
Kau akan tergilas


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Ngalogat Terbaru