• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Daerah

Ada di Lingkungan yang Menjunjung Nilai Toleransi, Pria Ini Masuk Islam Dituntun Ketua NU Ciamis 

Ada di Lingkungan yang Menjunjung Nilai Toleransi, Pria Ini Masuk Islam Dituntun Ketua NU Ciamis 
Ada di Lingkungan yang Menjunjung Nilai Toleransi, Pria Ini Masuk Islam Dituntun Ketua NU Ciamis (Foto: NUJO)
Ada di Lingkungan yang Menjunjung Nilai Toleransi, Pria Ini Masuk Islam Dituntun Ketua NU Ciamis (Foto: NUJO)

Ciamis, NU Online Jabar 
Seorang pria asal Bandung kelahiran Medan bernama Juara Hasudungan memeluk Islam di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna, Ciamis pada Ahad (19/12) lalu. Juara memeluk Islam dibimbing oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ciamis, KH Arief Ismail Chowas.


Pria asal Bandung tersebut berkehendak kepada Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna, Ciamis, KH Arief Ismail Chowas atau yang karib disapa Kiai Arief untuk membimbing dan menuntunnya membacakan dua kalimat syahadat.


Selepas membaca dua kalimat syahadat yang kemudian dilanjut dengan membaca surat Al-Fatihah, Kiai Arief mengatakan dirinya akan membuatkan berita acara yang beliau tanda tangani sebagai bukti  dokumen perpindahan agama Juara. “Mabruk, barakallah wa lakum, nanti akan saya bantu proses dokumen pindah agamanya,” tutur Kiai Arief usai menuntun Juara membaca dua kalimat syahadat.


Usai menuntun pembacaan dua kalimat syahadat, Kiai Arief menerangkan lima rukun Islam yang menjadi kewajiban bagi semua umat Islam. Pada saat itu pula, Juara dianjurkan untuk memperbanyak sholawat dengan kalimat yang relatif singkat dan mudah, yakni cukup shallallahu ‘ala Muhammad. Lafadz shalawat itu, kemudian diajarkan langsung kepada Juara.


“Itu (shalawat) saja diulang-ulang. Kalau misalnya memulai pekerjaan, baca bismillahirrahmanirrahim. Perbanyak baca bismillah, alhamdulillah, subhanallah. Para kiai dan guru-guru kita mengajarkan agar memperbanyak membaca kalimat thayyibah (baik),” terangnya Kiai Arief kepada Juara. 


Juara mengisahkan bahwa keingingnnya untuk memeluk Islam berawal dari adanya panggilan hati, dan adanya interaksi dan pengamalan ajaran Islam yang amat Luhur di lingkungannya, menjunjung nilai-nilai toleransi dan Islam yang ramah, Islam yang merangkul dan Islam yang membawa rahmat untuk seluruh manusia.  


Setelah kian memantapkan niat untuk menjadi mualaf dan mendalami Islam melalui bimbingan para kiai, ulama, dan ustadz. Juara kemudian meminta saran kepada seorang sahabatnya perihal pembimbing yang kelak akan menuntunnya. Sahabatnya tersebut kemudian menyarankan Juara datang kepada Kiai Arief karena Putranya mondok di Pesantren tersebut untuk menuntun dua kalimat syahadat kepadanya.


Juara bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, terutama Kiai Arief yang telah membantu Juara untuk mengenal Islam dengan sangat ringan. Hal inilah yang akhirnya membuat hati Juara lebih mantap dalam mengenal Islam. 


“Mudah-mudahan bisa istiqamah dan bisa lebih dalam lagi mempelajari Al-Qur’an. Itu sih harapan kita,” pungkasnya.


Editor: Agung Gumelar 


Editor:

Daerah Terbaru