• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

KH Khotimi Bahri Jelaskan Khilafah Islamiyah Bukan Memimpin Sebuah Negara

KH Khotimi Bahri Jelaskan Khilafah Islamiyah Bukan Memimpin Sebuah Negara
KH Khotimi Bahri Jelaskan Khilafah Islamiyah Bukan Memimpin Sebuah Negara (Foto: Hakim/NUJO)
KH Khotimi Bahri Jelaskan Khilafah Islamiyah Bukan Memimpin Sebuah Negara (Foto: Hakim/NUJO)

Kota Bogor, NU Online Jabar 
Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, KH Khotimi Bahri menerangkan bahwa khilafah islamiyah bukan diartikan sebagai kepemimpinan untuk memimpin sebuah negara. Menurutnya, ketika Allah Swt menyematkan gelar pemimpin kepada nabi Adam adalah untuk mengelola alam semesta di zamannya. 

 

Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Baqoroh ayat 30:

 

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ 

 

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

 

KH Khotimi Bahri menjelaskan bahwa dalam kaidah ilmu tafsir dan kajian ulumul qur'an ketika kata yang dipilih adalah plural (inna) bukan (inni) berarti dalam tata pelaksanaanya melibatkan pihak-pihak lain. 

 

Dalam konteks Indonesia, sebagai warna negara yang baik sudah sepatutnya menghargai kesepakatan atas berdirinya NKRI yang merupakan hasil ijtihad dari para ulama dan itu merupakan kepututsan yang sudah final dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. 

 

“Sudah final bahwa Indonesia adalah negara yang sah berdasarkan ijtihad para ulama saat itu hingga sekarang,” kata Wakil Katib Syuriyah PCNU Kota Bogor pada acara Majelis Mudzakarah kerja sama antara Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bogor Barat dengan Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kota Bogor di Masjid Al-Ikhlas Kelurahan Curug, Bogor Barat, Sabtu (11/12).

 

Menurutnya, dari sekumpulan para ulama waktu itu menghasilkan resolusi jihad oleh al-Imam Hadrotussyekh KH Hasyim Asyari yang kemudian disampaikan oleh KH. Mahfud, MUI Kota Bogor. 

 

"Para ulama sepakat bahwa NKRI ini harus dibela, melegitimasi bahwa negara ini sah sesuai ijtihad para ulama, jihadnya kita adalah jihad kemandirian ekonomi, dan disampaikan pada pidato kenegaran dengan menyematkan waliyul amri biddauri wasyaukah (pemimpin sebuah wilayah yang memiliki kekuasan penuh)," pungkasnya. 

 

Sebagai informasi, KH Khotimi Bahri juga aktif menulis, beberapa di antara karyanya adalah Oase Manhaj Ahlusunnah wal Jamaah, Glosarium Sunni Manhaj Salaf dan Kholaf, Mozaik Islam Panorama Keindahan dalam Keragaman, dan Khilafah Islamiyah Versus Tahririyah.

 

Pewarta: Kang Mun'im Hasan
Editor: Agung Gumelar


Daerah Terbaru