• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Opini

Madrasah Merupakan ‘Misbah’ bagi Tradisi Khazanah Pendidikan Islam yang Ramah Anak

Madrasah Merupakan ‘Misbah’ bagi Tradisi Khazanah Pendidikan Islam yang Ramah Anak
Madrasah Merupakan ‘Misbah’ bagi Tradisi Khazanah Pendidikan Islam yang Ramah Anak (Ilustrasi: NUO)
Madrasah Merupakan ‘Misbah’ bagi Tradisi Khazanah Pendidikan Islam yang Ramah Anak (Ilustrasi: NUO)

Oleh Abdul Majid Ramdhani
Pergulatan umat Islam Indonesia khususnya di Jakarta, dalam mengembangkan dan mengelola sarana serta prasarana lembaga pendidikan Islam berbasis madrasah saat ini berada pada titik yang cukup memprihatinkan. Hal ini dibuktikan dengan minimnya minat para orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah madrasah, atau wadah lembaga pendidikan non formal seperti TPA / TPQ. 


Acapkali yang lebih terdengar para orang tua pada era kemajuan teknologi dan globalisasi atau istilahnya 'Jaman Now', orang tua kini menginginkan anak-anaknya dapat bersekolah di tempat pendidikan Islam modern dengan tampilan konstruksi gedung terlihat lebih modern, eksklusif serta megah membahana pandangan mata, di mana pada jam masuk sekolah nampaklah berderet mobil-mobil berbagai merek terlihat mengantri di depan pintu gerbang masuk sekolahan yang berbasis Boarding School tersebut. 


Dari dua fakta di atas dapat dimaknai sebagai bentuk urgensi atas kemunduran pendidikan Islam berbasis madrasah di Jakarta yang signifikan. Kemunduran ini terjadi akibat banyak hal. Selain berbagai persoalan dalam diri umat Islam sendiri (seperti lemahnya kepercayaan) ada persoalan lain yang cukup serius, yaitu eksistensi madrasah di era kekinian mengalami persoalan cukup serius dan harus dilakukan perubahan-perubahan yang signifikan. 


Dikarenakan metode pembelajaran secara klasikal dan serba era pendidikan virtual. ‘peristiwa-peristiwa zaman kini’, serta gempuran fenomena pendidikan secara virtual di ranah sosial media, juga informasi yang up to date dari internet dapat memudarkan komponen-komponen mutu pembelajaran secara klasikal yang selama ini telah menjadi ciri khas pendidikan Islam berbasis madrasah akan terhalau oleh semua masuknya berbagai informasi dan opini publik yang akan mempengaruhi eksistensi sebuah madrasah. 


Eksistensi madrasah berbarengan dengan pesatnya dan meningkatnya mutu pembelajaran secara virtual di lembaga pendidikan serupa. Karena itu madrasah agar senantiasa secara sukarela membukakan pintunya untuk setiap orang tua yang membutuhkan tempat berlindung bagi anak-anak mereka yang ingin menyekolahkan. Agar tak terjadi lagi ketakutan atau kekhawatiran terhadap perilaku tindak asusila yang terjadi belum lama ini di beberapa sekolah berbasis keislaman yang menjadi sorotan media massa dan meramaikan televisi. 


Tentu saja hal ini menghambat berkembangnya sistem pendidikan Islam di madrasah. Semisal, rendahnya sumber daya manusia (SDM) kependidikan, serta rendahnya rasa kepercayaan diri dalam berkemampuan manajerial mengelola lembaga madrasah. Meskipun begitu, keberadaan madrasah yang mayoritas dikelola secara mandiri oleh sebuah yayasan dan tidak menggantungkan diri pada subsidi dari pemerintah.  


Namun tak dapat dipungkiri bahwa madrasah amat sangat berperan dalam menumbuh-kembangkan perilaku akhlakul karimah, serta merawat persatuan dan pembangunan bagi karakter generasi bangsa yang begitu khas dengan pola asuh keberagaman masyarakat Indonesia yang toleran dan moderat dapat terbentuk. 


Dalam konsep pendidikan, Islam sangatlah mementingkan peran agama (Al Qur’an) dalam pembangunan karakter dan perilaku seorang anak. Otoritas ulama sangat penting dalam pengambilan peran di kalangan masyarakat yang mana di daerahnya terdapat lembaga madrasah. 


Relativisme pandangan sebagian orang tua terhadap masa depan anak-anaknya sangat mempengaruhi pilihan dalam mencari tempat sekolah yang layak juga memiliki dasar ilmu agama yang kuat. 


Kendatipun demikian masih lebih banyak lagi yang meyakini bahwa lembaga pendidikan Islam di madrasah dinilai memiliki kelebihan dalam urusan mendidik moral (akhlak) dibandingkan lembaga pendidikan konvensional. Karena madrasah merupakan wadah lembaga pendidikan.


Penulis adalah alumni Pesantren al-Hamidiyah, Kota Depok.


Opini Terbaru