Nasional

LP Ma'arif PBNU Akan Standarisasi Buku Ajar untuk Cegah Penyimpangan Sejarah NU

Kamis, 12 September 2024 | 07:00 WIB

LP Ma'arif PBNU Akan Standarisasi Buku Ajar untuk Cegah Penyimpangan Sejarah NU

Uji Publik Kurikulum Aswaja NU yang digelar LP Ma'arif PBNU di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (11/9/2024). (Foto: NU Online/Mufidah)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana meninjau dan melakukan standardisasi buku ajar yang digunakan di satuan pendidikan Ma'arif NU. Langkah ini diambil guna memastikan tidak terjadi penyimpangan sejarah Nahdlatul Ulama (NU) di dalam kurikulum pendidikan.


Sekretaris LP Ma'arif PBNU, Harianto Oghie, mengungkapkan rencana ini saat acara Uji Publik Kurikulum Nasional Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) NU di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta, pada Rabu (11/9/2024) seperti dikutip dari laman NU Online.


“Kita akan me-review buku-buku ajar yang sekarang ini sudah berkembang di satuan pendidikan Ma'arif. Buku-buku tersebut akan direvisi ulang dan akan kita coba standardisasi sehingga tidak ada penyimpangan kesejarahan NU,“ ujarnya.


Oghie menambahkan bahwa uji publik ini dilakukan untuk menghasilkan kurikulum berstandar nasional di lingkungan pendidikan NU yang berlandaskan nilai-nilai Aswaja. 


“Ini adalah amanat PBNU terkait dengan bagaimana menjadwalkan sebuah proses kurikulum yang bertaraf nasional dan bisa menguatkan satuan pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama. Kurikulum ini kita susun yang nantinya akan kita lakukan implementasi kurikulum Aswaja,” tambahnya.


Lebih lanjut, Oghie menjelaskan bahwa kurikulum ini diharapkan dapat mencetak pelajar yang berkarakter Aswaja NU. "Output-nya bagaimana bisa melahirkan profil pelajar Aswaja NU,” jelasnya.


Selain itu, LP Ma'arif NU juga berencana mengembangkan buku pegangan bagi guru yang berstandar nasional sesuai arahan PBNU. “Setelah ini kita akan mengembangkan lagi buku babon, buku pegangan bagi guru-guru yang berstandar nasional yang sesuai dengan arahan PBNU,” ungkapnya.


​​​​​​​Oghie juga menyampaikan bahwa LP Ma’arif NU akan terus menyusun strategi untuk mengimplementasikan gagasan-gagasan cerdas dan ide-ide konstruktif dari PBNU kepada generasi muda NU. 


“LP Ma’arif selalu mem-breakdown gagasan-gagasan cerdas, ide-ide konstruktif, transformatif dari PBNU untuk diimplementasikan ke generasi muda NU yang ada di bawah. Saya kira itu menjadi tagline kita utamanya,” tegas Oghie.


Wakil Ketua Umum PBNU, H Amin Said Husni, yang juga hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi penyelenggaraan forum uji publik Kurikulum Aswaja NU oleh LP Ma'arif PBNU. 


“Terima kasih. Saya sangat mengapresiasi forum yang sangat produktif ini. Sangat baik. Mudah-mudahan ini menjadi ajang kita dalam melahirkan satu kurikulum Aswaja ke depan yang memang sangat ditunggu di masyarakat,” ujarnya.


​​​​​​​Husni menekankan pentingnya pendidikan Aswaja dan berharap kurikulum ini dapat segera diselesaikan dan menjadi acuan bagi masyarakat. 


“Pendidikan Aswaja, menjadi sesuatu yang sangat krusial. Oleh karena itu maka pekerjaan rumah kita ini sungguh sangat strategis dan sangat krusial. Mudah-mudahan bisa segera kita tuntaskan dan bisa menjadi acuan,” pungkasnya.