• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Garut

Ceng Hilman: Ramadhan adalah Bulan Ibadah, Persaudaraan dan Ampunan

Ceng Hilman: Ramadhan adalah Bulan Ibadah, Persaudaraan dan Ampunan
Ketua LP Ma'arif NU Garut KH Hilman Umar Bashori. (Foto: NU online Jabar/Rudi).
Ketua LP Ma'arif NU Garut KH Hilman Umar Bashori. (Foto: NU online Jabar/Rudi).

Garut, NU Online Jabar
Ragam nama bulan Ramadhan kembali diungkapkan oleh KH Hilman Umar Bashori dalam unggahan video di platform media sosial pendukungnya, Chanel Youtube Vortable. Menurutnya, selain disebut dengan Syahrut Tarbiyyah, Syahrul Jihad, dan Syahrul Quran, Ramadhan juga lazim disebut dengan Syahrul Ukhuwah, Syahrul Ibadah, dan Syahrul Maghfirah


Kiai yang akrab disapa Ceng Hilman tersebut juga menjelaskan Syahrul Ukhuwah atau bulan persaudaraan adalah bulan dimana Allah memerintahkan ibadah puasa secara menyeluruh kepada semua umat Islam tanpa memandang perbedaan status sosial. Ia menilai setiap umat Islam yang telah sempurna, balig akalnya dan sehat, kuat secara fisik maka orang itu wajib untuk menjalankan ibadah puasa. Ibadah puasa dipandang sebagai ibadah yang positioning pelakunya tidak dipengaruhi oleh positioning kedudukan duniawinya.


"Setiap umat Islam yang memiliki kemampuan sehat jasmani, kuat untuk melaksanakan ibadah puasa, terlepas dari kekayaan dan jabatannya masing-masing, maka mereka memiliki posisi yang sama untuk menjalankan ibadah puasa," ucapnya, Rabu (13/3/2024) lalu. 


Ceng Hilman menilai, rasa persaudaraan dalam bulan Ramadhan biasanya terlihat dalam bentuk sedekah yang biasa dilakukan oleh seseorang di bulan Ramadhan.


"Sedekah yang diberikan kepada orang yang sedang berpuasa, nilai pahalanya yakni sama seperti orang yang berpuasa. Mengapa nilainya sangat tinggi, karena Rasulullah sendiri telah bersabda bahwa sedekah yang paling mulia dan bernilai yakni sedekah di bulan Ramadhan. Itulah kiranya Ramadhan disebut bulan persaudaraan," tuturnya. 


Adapun untuk Syahrul Ibadah atau bulan ibadah, kata Ceng Hilman adalah bulan dimana banyaknya orang melakukan ibadah di bulan Ramadhan. Ia mengutip salah satu hadis Nabi SAW:


مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 


Artinya: "Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim). 


"Bahkan saking bernilai tingginya ibadah di bulan Ramadhan, sampai-sampai orang yang memiliki kelebihan materi berlomba untuk berumrah di bulan Ramadhan. Mengapa, karena kata Nabi umrah di bulan Ramadhan, nilai pahalanya sama senilai seperti pahala ibadah haji. Itulah bukti Ramadhan disebut bulan ibadah," imbuh Ceng Hilman. 


Sementara untuk Syahrul Maghfirah, Ceng Hilman menyebutnya sebagai bulan ampunan.  Menurutnya orang yang melaksanakan ibadah puasa dengan baik, maka dosa perdosanya akan diampuni Allah SWT. 


Ia mengutip hadis Nabi SAW


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 


Artinya: "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim).


"Siapa yang berpuasanya karena Allah, bukan karena manusia, maka puasanya akan menjadi sebab dihapuskannya dosa-dosa oleh Allah SWT. Oleh karena itu jika kita mampu memanfaatkan bulan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah, memperbanyak tobat kepada Allah, maka kita akan mendapatkan nilai keuntungan yang besar yaitu terbebas dari beragam dosa yang selama ini membelenggu diri. Keuntungan lainnya yakni mempunyai bekal keimanan untuk sampai pada Ramadhan yang akan datang," tandasnya.


Garut Terbaru