LP Ma’arif NU Bentuk Satgas Bermartabat untuk Atasi Maraknya Kasus Perundungan di Sekolah
Kamis, 22 Agustus 2024 | 09:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah membentuk Satgas Ma'arif Bermartabat sebagai respons terhadap maraknya kasus perundungan di lingkungan pendidikan.
Langkah tersebut diambil guna menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bermartabat di seluruh satuan pendidikan yang berada di bawah naungan LP Ma'arif NU.
Ketua LP Ma’arif PBNU, Ali Ramdhani, menegaskan bahwa Satgas Ma'arif Bermartabat tidak hanya fokus pada masalah perundungan, tetapi juga menolak tiga isu penting lainnya yang perlu dihindari dalam bidang pendidikan.
"Di lingkungan Ma'arif, kita tidak hanya menolak perundungan, tetapi juga kekerasan seksual dan perilaku intoleran. Tiga hal ini harus kita hindari bersama," ujar Ali Ramdhani saat memberikan keterangan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Lebih lanjut, Ali Ramdhani menjelaskan bahwa tujuan utama pembentukan Satgas Ma'arif Bermartabat adalah untuk memastikan adanya keterlibatan masyarakat dan pengelola sekolah dalam menciptakan komunikasi yang terbuka dan transparan. Menurutnya, hal ini penting agar setiap permasalahan dapat ditangani dengan baik dan cepat.
"Cara kita adalah dengan membentuk Satgas Ma'arif Bermartabat di setiap satuan pendidikan. Di dalamnya terdapat kelompok masyarakat, pengelola sekolah, kepala madrasah atau kepala sekolah, guru-guru, serta para siswa. Dengan begitu, komunikasi yang terjalin akan lebih terbuka," jelasnya.
Ali Ramdhani juga menekankan pentingnya peran guru dan teman sebaya dalam mengatasi perundungan. Ia mendorong para siswa untuk tidak ragu melapor jika mengalami atau menyaksikan perundungan di sekolah.
"Jika terjadi perundungan, siswa bisa langsung melapor ke guru. Jika merasa segan, mereka bisa diantar oleh teman sekelasnya," tambahnya.
Selain itu, Ali Ramdhani juga menegaskan bahwa pelibatan masyarakat sekitar dalam Satgas Ma'arif Bermartabat adalah untuk memastikan bahwa perilaku perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi tidak akan pernah terjadi di lingkungan Ma'arif.
"Pelibatan masyarakat sekitar bertujuan agar seluruh pihak, termasuk para pemangku kepentingan dan kebijakan, turut terlibat dalam Satgas Ma'arif Bermartabat. Dengan begitu, perundungan, kekerasan seksual, dan model intoleransi tidak akan pernah terjadi di Ma'arif," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PBNU, H Ahmad Suaedy, menyampaikan bahwa LP Ma'arif NU harus senantiasa mempertimbangkan tiga hal penting dalam menjalankan tugasnya, yaitu standar karakter, teknologi, dan standar moral.
"Standar karakter, teknologi, dan standar moral perlu kita pikirkan bersama dan olah bersama sehingga menjadi standar kita (NU)," ujarnya.
Suaedy juga menyatakan keyakinannya terhadap kapasitas LP Ma'arif NU dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di lingkungan pendidikan.
"Saya tidak meragukan kemampuan LP Ma'arif NU. Semuanya luar biasa, dari ketua hingga sekretarisnya. Semoga kita semua bisa terus berjalan bersama," katanya.
Selain itu, Suaedy juga menyampaikan pesan yang selalu diingatkan oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengenai pentingnya koherensi dalam organisasi.
"Salah satu pesan yang selalu disampaikan oleh Ketua Umum PBNU Gus Yahya adalah soal koherensi. Jadi, ada keterkaitan antara apa yang ada di pusat dan di daerah, antara Pengurus Besar dengan pengurus lembaga, dan lain sebagainya," tegas Suaedy.
Terpopuler
1
Inilah Susunan Lengkap Struktur PCNU Garut Masa Khidmah 2025-2030
2
Kisah Keteladanan Almaghfurlah KH Muhammad Garut dan Jejak Ilmu yang Ditinggalkan
3
Resmi Dilantik, Lasqi Majalengka Siap Gairahkan Seni Qasidah dari Desa hingga Nasional
4
Hasil Drawing Piala AFF U-23 2025, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Malaysia
5
Banyak Pemain Absen Jelang Lawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jay Idzes Jadi Tumpuan Skuad Timnas Indonesia
6
Kadensus 99 Banser Dukung KH Abbas Abdul Jamil Buntet sebagai Pahlawan Nasional
Terkini
Lihat Semua