Nasional

PBNU Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah LP Ma’arif NU

Jumat, 23 Agustus 2024 | 09:00 WIB

PBNU Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah LP Ma’arif NU

Ketua PBNU Ahmad Suaedy saat sambutan dalam Kick-Off Rangkaian Harlah Ke-95 LP Maarif NU di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Rabu (21/8/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Suaedy, menegaskan pentingnya pendidikan karakter bagi siswa di Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU dalam sambutannya pada Kick-Off Rangkaian Hari Lahir (Harlah) LP Ma'arif NU. Acara tersebut digelar di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.


"Tantangannya adalah bagaimana Nahdlatul Ulama menanamkan karakter kepada siswa melalui LP Ma'arif. Karakter yang sangat penting di antaranya adalah kemandirian, kreatif, dan inovatif."


Suaedy menyoroti bahwa kemandirian sudah menjadi hal yang wajar bagi anak-anak di lingkungan NU, khususnya mereka yang berada di pondok pesantren. 


"Kalau soal kemandirian, di NU sudah menjadi hal yang wajar, terutama bagi mereka di pondok pesantren. Karena tidak sebagaimana kelompok masyarakat yang lain pada umumnya, Nahdlatul Ulama itu berada di level bawah sehingga jika
tidak mandiri, maka tidak bisa hidup," katanya


Selain itu, Suaedy menekankan perlunya menanamkan karakter kreatif dan inovatif pada siswa di LP Ma'arif NU. 


"Meskipun warga NU berada di level bawah, mereka harus tetap bisa bersaing dengan masyarakat lain. Oleh karena itu, kemandirian harus terus dipupuk bersamaan dengan kreasi dan inovasi, agar masyarakat NU tetap dapat berkompetisi secara kreatif dan inovatif," terangnya.


​​​​​​​Suaedy juga menyoroti bahwa anak muda NU yang berkiprah di berbagai bidang memiliki potensi besar untuk berprestasi, termasuk dalam inovasi teknologi. 


"Saya kira bukan mustahil bagi anak muda NU yang telah berkecimpung di berbagai lapangan kehidupan, termasuk dalam teknologi, untuk menorehkan prestasi. Inovasi teknologi informasi merupakan salah satu tantangan terbesar bagi NU," tuturnya.


Acara Kick-Off Harlah LP Ma'arif NU diharapkan dapat menjadi momentum untuk lebih memperkuat pendidikan karakter di kalangan siswa serta memacu mereka untuk berinovasi dan berkreasi dalam berbagai bidang.


Tantangan kecerdasan buatan (AI)
Suaedy juga merespons soal penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence dalam bidang agama.


"Di berbagai lapangan kehidupan sudah lahir artificial intelligence. Misalnya di sepak bola yang sudah menerapkan teknologi ini. Saya kira ke depannya artificial intelligence akan merambah ke berbagai lapangan termasuk lapangan agama," imbuhnya. 


Ia menganggap hal ini merupakan tantangan yang besar sehingga NU harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya dalam penguasaan AI. 


"Tantangan kita besar sekali bukannya kita menyetop atau menghentikan perkembangan teknologi ini, tapi bagaimana kita bersiasat standar kita dalam kehidupan kita tetap berjalan," ucapnya.