PRNU Tanah Baru Gelar Workshop Juleha, Soroti Kesalahan Umum dalam Pelaksanaan Kurban
Ahad, 1 Juni 2025 | 13:22 WIB

Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Tanah Baru menggelar Workshop Juru Sembelih Halal (Juleha). (Foto: LTN NU Kota Depok)
Handy Fernandy
Kontributor
Depok, NU Online Jabar
Menjelang Idul Adha, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Tanah Baru menggelar Workshop Juru Sembelih Halal (Juleha) sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan praktik penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Kandanguna dan berlangsung di Taman Pratama, Tanah Baru, Beji, Depok. Sekitar 50 peserta hadir, terdiri dari pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), pengurus NU, serta juru sembelih tradisional.
Workshop dibuka oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, KH Achmad Solechan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya edukasi dalam pelaksanaan kurban agar ibadah ini dapat memberikan manfaat maksimal, baik secara spiritual maupun sosial.
Ketua PRNU Tanah Baru, Ustaz Afton Muryanto, menyoroti masih banyaknya kesalahan teknis dan fikih yang kerap terjadi dalam pelaksanaan kurban di masyarakat. “Melalui kegiatan ini, kita berharap masyarakat memiliki kemampuan dalam fikih dan keterampilan teknis penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam,” ujarnya usai acara.
Salah satu kesalahan yang kerap ditemukan, menurut Afton, adalah penggunaan alat potong yang tidak sesuai. “Golok yang digunakan untuk menyembelih harus tajam dan tidak boleh diganti di tengah proses penyembelihan. Jika diganti, sembelihan bisa menjadi tidak sah secara fikih,” tegasnya.
Kesalahan lain yang disoroti adalah metode perobohan hewan kurban. Ia menyebut masih ada petugas yang menggunakan kekerasan, seperti menendang, hingga menyebabkan patah tulang pada hewan. “Ini jelas menyakiti hewan dan bertentangan dengan prinsip kasih sayang dalam Islam,” ujarnya.
Workshop juga membahas kesalahan dalam pendistribusian daging kurban. Afton menjelaskan, daging seharusnya dibagikan dalam kondisi mentah, bukan dimasak. “Kalau mau dimasak, maka harus ada mekanisme hibah terlebih dahulu. Selain itu, panitia tidak boleh menerima daging sebagai upah,” tambahnya.
Ketua pelaksana, Ustaz Zainul dari Kandanguna, menyampaikan bahwa materi workshop mencakup fikih kurban, teknik mengasah dan mengenali bilah pisau, serta metode penyembelihan dan perobohan hewan. “Harapannya, masyarakat semakin paham sehingga pelaksanaan kurban dapat berjalan sesuai tuntunan agama,” ujarnya.
Selain KH Achmad Solechan, acara ini juga dihadiri oleh KH Abdul Mujib yang memberikan materi fikih kurban, Rois Syuriah NU Tanah Baru KH Ahmad Nur Shidiq, Katib Syuriah Saiful Hadi, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Melalui kegiatan ini, PRNU Tanah Baru menunjukkan komitmennya dalam menciptakan tata kelola ibadah kurban yang aman, halal, dan sesuai syariat. Workshop ini juga menjadi bagian dari langkah nyata NU Depok dalam mendampingi umat menghadapi hari besar keagamaan dengan pengetahuan yang tepat.
Terpopuler
1
Jelang Konfercab Ke-3, Ketua Ranting NU Sidomulyo Sampaikan Harapan untuk NU Pangandaran
2
Perkuat Tata Kelola Organisasi, IPPNU Garut Gelar Pelatihan Administrasi Bersama Sekretaris Umum PP
3
Puncak Ibadah Haji Berakhir, Jamaah Mulai Dipulangkan ke Tanah Air pada 11 Juni 2025
4
Konferancab Fatayat NU Plered Tetapkan Elis Yuliawati sebagai Ketua Baru
5
Ketua PCNU Purwakarta Kenang Keteladanan Abah Cipulus dalam Haul Kelima
6
Sekretaris Pergunu Depok: Haji dan Kurban Jadi Barometer Keimanan dan Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua