• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Nasional

Jelang 1 Abad, PBNU Berencana Beri Anugerah kepada Pesantren, Tokoh Nasional, dan Internasional

Jelang 1 Abad, PBNU Berencana Beri Anugerah kepada Pesantren, Tokoh Nasional, dan Internasional
Jelang 1 Abad, PBNU Canangkan Beri Anugerah kepada Pesantren, Tokoh Nasional, dan Internasional
Jelang 1 Abad, PBNU Canangkan Beri Anugerah kepada Pesantren, Tokoh Nasional, dan Internasional

Jakarta, NU Online
Menuju Peringatan Hari Lahir (Harlah) 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan memberi anugerah kepada pesantren yang berusia lebih dari 100 tahun, serta tokoh nasional dan internasional yang berjasa atau sejalan dengan cita-cita didirikannya NU dalam agenda NU Award yang menjadi salah satu rangkaian Peringatan Harlah tersebut.


Proses kegiatan hingga penentuan tokoh dan pesantren yang akan menerima anugerah itu, kini sedang dimatangkan melalui Focus Group Discussion (FGD) Anugerah NU 1 Abad, di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (18/11) dilansir dari NU Online.


"Hari ini, kita ingin mematangkan gagasan mengenai anugerah NU 1 Abad. Kita akan mulai mendaftar kandidat yang bisa kita usulkan," ungkap Ketua Tim Pelaksana Anugerah NU 1 Abad Rumadi Ahmad.


Rumadi menjelaskan, dalam rapat kepanitian Harlah 1 Abad NU telah disampaikan bahwa kegiatan Anugerah NU akan dilaksanakan berbarengan dengan penyelenggaraan Muktamar Internasional Fiqih Peradaban.


"Supaya lebih ramai, disatukan dengan kegiatan internasional. Teknisnya seperti apa, ke depan akan kita pikirkan bersama," kata Rumadi. 


Ia juga menuturkan, pihaknya akan menyiapkan orang atau tokoh yang layak menerima anugerah NU. Kemudian akan disampaikan kepada dewan juri untuk ditentukan kelayakannya. 


Pelaksanaan Anugerah NU melibatkan tiga unsur yakni dewan juri, asisten juri, dan tim pelaksana. 


FGD ini dimulai dari pemaparan draf awal terkait Anugerah NU. Pertama, ada anugerah yang bersifat internasional, baik tokoh maupun kelompok pada level global yang pemikiran atau gerakannya selaras dg dengan perjuangan NU dan bisa memperkuat artikulasi NU.


"Jadi kita memberikan penghargaan kepada orang itu sebenarnya memperkuat artikulasi NU dalam hal kepentingan global. Bisa diberikan kpd orang atau kelompok," kata Rumadi.


Kedua, nasional. Penghargaan ini bisa diberikan kepada tokoh atau lembaga di dalam atau di luar NU. Di dalam penganugerahan jenis nasional ini terdapat 8 kategori yakni seni budaya, teknologi digital, lingkungan hidup, pendidikan, penggerak sosial, lifetime achievment (prestasi seumur hidup), kesehatan, ekonomi. 


"Di semua kategori itu persyaratannya adalah untuk memperkuat artikulasi visi misi NU. Gus Ketum (KH Yahya Cholil Staquf) menekankan kategori-kategori itu bisa memperkuat visi misi NU," katanya.


Kemudian, Anggota Tim Pelaksana Anugerah NU 1 Abad Hairus Salim mengusulkan formula lain. 


Usulnya, ada tiga jenis penghargaan yakni internasional, nasional, dan internal NU. Di jenis nasional, hanya terdapat 7 kategori (kecuali lifetime achievement).


Lalu di internal NU terdapat tiga kategori yakni pesantren yang berusia lebih dari 100 tahun, tokoh berjasa di lingkungan NU yang sudah wafat, serta tokoh senior atau ulama sepuh yang punya semangat melakukan pengembangan umat. 


Hadir pada kesempatan ini Mustasyar PBNU sekaligus Dewan Juri Anugerah NU 1 Abad KH Ahmad Mustofa Bisri secara virtual dan KH Husein Muhammad secara luring.


Selain itu, ada beberapa asisten juri yang hadir yakni Hasanuddin Ali, Amin Said Husni, dan Ai Rahmayanti. Sementara tim pelaksana yang hadir di antaranya Hamzah Sahal, Zastrouw Al-Ngatawi, Hairus Salim, Juri Ardiantoro, dan Ali Fahmi.


Agenda FGD ini akan berlangsung hingga esok hari. Nanti malam akan dilangsungkan pematangan dan penentuan kandidat yang akan memperoleh penghargaan atau Anugerah NU 1 Abad. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru