• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Kabupaten Tasikmalaya

Kiai Pendidik dan Pejuang Jam'iyyah NU Telah Berpulang ke Alam Barzakh

Kiai Pendidik dan Pejuang Jam'iyyah NU Telah Berpulang ke Alam Barzakh
Kiai Pendidik dan Pejuang Jam'iyyah NU Telah Berpulang Keharibaan Barzakh
Kiai Pendidik dan Pejuang Jam'iyyah NU Telah Berpulang Keharibaan Barzakh

KH A Bunyamin Ruhiat, merupakan sosok ulama kharismatik asal Tasikmalaya yang sangat mencintai ilmu, baik di bidang agama maupun pengetahuan umum. 


Kecintaannya terhadap ilmu ditularkan kepada santrinya dengan menekankan keharusan berkomitmen pada dunia ilmu dengan cara mengaji. Kecintaannya kepada ilmu juga ia refleksikan pada kebiasaannya melakukan muthala’ah, membuat catatan pidato, ceramah, atau khutbah.


Lahir pada 27 September 1949, ia adalah anak ke sembilan dari 14 bersaudara dari pasangan KH Ruhiat dan Hj Siti Aisyah yang tak lain adalah Pendiri Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya. Disela-sela kesibukannya yang sangat padat, KH A Bunyamin Ruhiat masih menyempatkan diri untuk menulis. 


Di antara karya tulisnya yaitu diktat Jurumiah (Bahasa Sunda), Metode Pengajaran Akhlaq (Analisis Isi Kitab Ta’lim Muta’alim), dan Metode Belajar di Pesantren Menurut Syekh az-Zarnuji. 


Secara keilmuan, Ajengan Abun ini bisa dibilang adalah paket komplit. Ia menempuh pendidikan baik secara formal maupun non formal. Secara non formal, ia memperoleh ilmunya dari sang Ayah secara langsung di Pondok Pesantren Cipasung.


Dengan keilmuan yang sangat luas itulah Ajengan Abun  menjadi penerus estafeta perjuangan dalam mengembangkan pesantren Cipasung setelah KH Ruhiat (ayah) dan KH Moh Ilyas Ruhiat (kakak).


Selepas Muktamar ke-34 di Lampung, Kiai Abun diberi amanah sebagai salah satu Rais Syuriyah PBNU masa khidmah 2022-2027.


Warga Nahdliyyin Tasikmalaya khususnya, dan segenap warga NU Jawa Barat pada umumnya, kembali kehilangan figur kyai pejuang yang istiqomah dalam berkhidmah untuk kemaslahatan Jam'iyyah.


Selamat Jalan Kiai, perjuangan mu pasti kami lanjutkan, semoga Kiai disatukan dengan Mbah Hasyim 'Asyari dan para masayikh NU di pelataran barzakh beralaskan maghfirah dan khusnul khatimah.


H. Dendi Yuda, Staf Pengajar Institut Agama Islam Cipasung Tasikmalaya


Kabupaten Tasikmalaya Terbaru