• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Forum R20 Menuju 1 Abad NU, Bakal Bahas 2 Masalah Utama

Forum R20 Menuju 1 Abad NU, Bakal Bahas 2 Masalah Utama
Forum R20 Menuju 1 Abad NU, Bakal Bahas 2 Masalah Utama
Forum R20 Menuju 1 Abad NU, Bakal Bahas 2 Masalah Utama

Jakarta, NU Online Jabar
Menyambut Hari Lahir (Harlah) 1 Abad Nahdlatul Ulama, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menyelenggarakan forum Religion Twenty (R20), yaitu kegiatan yang mengundang tokoh-tokoh agama dunia, dan rencananya akan dilaksanakan pada awal November 2022 mendatang. 

 

Melansir NU Online, pada  forum tersebut, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf menuturkan setidaknya ada dua pembahasan utama yang didiskusikan oleh tokoh-tokoh agama yang hadir. Pertama, potensi konflik yang muncul akibat pemahaman ekstrem yang dipahami oleh penganut agama-agama.


“Potensi konflik yang didorong oleh wawasan keagamaan yang ekstrem dari masing-masing agama,” ujar Gus Yahya sapaan akrabnya dalam Rapat Koordinasi Panitia Pelaksana R20 di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (12/8/2022).


Menurut Gus Yahya, hal tersebut perlu dicari solusinya. Sebab, sampai hari ini, agama masih menempati posisi bagian dari masalah. “Ini penting dicari solusinya untuk mengakhiri agama dari posisi sebagai ‘bagian dari masalah’, tapi bisa menjadi ‘solusi dari masalah’,” ujarnya. 


Adapun permasalahan kedua yang dibahas dalam forum tokoh agama dunia itu adalah tawaran nilai luhur dari agama sebagai bagian dari ekonomi dan politik global.


“Agama bisa menawarkan nilai-nilai luhur dan spiritualnya untuk dimasukkan ke dalam struktur ekonomi dan politik global,” kata Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu. 

 

Gus Yahya juga menjelaskan bahwa forum R20 merupakan wadah untuk mendiskusikan persoalan yang paling penting dalam hubungan antaragama.


“Agama bisa menawarkan nilai-nilai luhur dan spiritualnya untuk dimasukkan ke dalam struktur ekonomi dan politik global,” kata Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu. Gus Yahya juga menjelaskan bahwa forum R20 merupakan wadah untuk mendiskusikan persoalan yang paling penting dalam hubungan antaragama.


“Dengan R20, kita ingin membicarakan topik-topik yang dipikirkan dari dalam lingkungan agama-agama,” lanjut kiai yang berbicara lantang mengenai kemanusiaan di berbagai forum dunia itu. 

 

Ia juga menuturkan, bahwa forum R20 sudah dipikirkan jauh hari. “R20 ini bukan gagasan mendadak, tapi hasil dialog yang lama dari jaringan tokoh-tokoh agama sejauh ini. Melalui proses panjang inilah lahir R20,” jelasnya. 

 

Selain itu, Gus Yahya juga menegaskan bahwa R20 berbeda dengan dialog-dialog lintas agama terdahulu. Ia melihat, setidaknya ada dua kekurangan dialog terdahulu.


“Pertama, dialog itu kurang terbuka dan terlalu penuh ‘sopan santun’ karena masing-masing masih ewuh pekewuh membicarakan agama orang lain,” katanya. 


“Hal ini jadinya tidak menyentuh masalah inti,” imbuh kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah 56 tahun yang lalu itu. 

 

Kedua, lanjut Gus Yahya, dialog itu membahas aspirasi yang tidak berasal dari dalam agama itu sendiri, tapi dari luar. “Karena itulah perlu dialog antaragama yang jujur dan terbuka,” pungkasnya.

 

Editor: Abdul Manap


Nasional Terbaru