Halaman Polsek Jadi Lokasi Gelaran Istighosah dan Dzikir di Jatisampurna: Dihadiri Camat, Lurah, hingga Warga Nahdliyin
Rabu, 3 September 2025 | 09:00 WIB
Kota Bekasi, NU Online Jabar
Nahdliyin di kecamatan Jatisampurna menggelar istighotsah dan dzikir untuk keselamatan bangsa di halaman Kantor Polsek Jatisampurna pada Senin (1/9/2025) yang dihadiri Camat Jatisampurna Natawirya, Kapolsek Jatisampurna Iptu Mushonif, para lurah se-Jatisampurna, serta tokoh san warga NU setempat.
Adapun Istighotsah dipimpin oleh Mbah Mas’ud dengan pembacaan Dzikrul Ghofilin, kemudian dilanjutkan sambutan-sambutan dan ceramah.
Dalam sambutannya, Ketua GP Ansor Jatisampurna sekaligus ketua panitia pelaksana Dul Hamid mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan edaran PB Ansor. Ia menilai, Istighotsah ini menjadi bentuk dukungan moril kepada pemerintah kecamatan dan aparat kepolisian yang belakangan ini menjadi sasaran perusakan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Sementara itu, Camat Jatisampurna, Natawirya, mengapresiasi kepada NU dan Ansor atas perhatian yang diberikan.
“Bukan hanya hari ini saja, sejak dua hari yang lalu para pengurus Ansor turut menjaga Kantor Kecamatan dan Polsek Jatisampurna karena ada informasi massa dari kerusuhan di Pondok Gede akan bergerak ke Jatisampurna. Ini adalah bentuk perhatian yang luar biasa dari NU di saat kami sedang sangat membutuhkan,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek Jatisampurna Iptu Mushonif mengucapkan terima kasih kepada pengurus NU dan Ansor yang selalu berkoordinasi dan bahu-membahu dalam situasi sulit. “Meskipun diselenggarakan secara mendadak, baru dihubungi tadi sore, ternyata yang hadir begitu banyak dan acara berjalan lancar tanpa gangguan apa pun,” ujarnya.
Selain itu, turut hadir memberikan taushiyah KH Ruston Nawawi. Ia menekankan pentingnya hubungan tiga pilar utama dalam bernegara, yaitu umara’, ulama’, dan umat.
Menurutnya, kerusuhan belakangan ini terjadi karena jarak antara umara’ dan umat terlalu jauh, baik dalam komunikasi maupun kesenjangan sosial.
“Para ulama, dalam hal ini para kiai NU yang sehari-hari bersama umat, menjadi sangat penting untuk menjembatani hubungan antara umara’ dan umat. Oleh karena itu, jangan segan-segan jika ada yang perlu dibantu dalam menjalankan roda pemerintahan di kecamatan untuk menghubungi pengurus NU,” ungkap KH Ruston.
Sebagai informasi, ceramah kedua disampaikan KH Jahrudin dan kegiatan ditutup doa oleh KH Hayatul Makki. Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut Rais Syuriah MWCNU Jatisampurna KH Syukron Makmun, para kiai dan pimpinan pondok pesantren, asatidz, tokoh masyarakat, ketua ranting, serta seluruh lembaga dan banom NU se-Jatisampurna.
Terpopuler
1
Pelatihan Jenazah di Tanjungkerta Bekali Warga Keterampilan Lengkap Fardhu Kifayah
2
Musran Ranting NU se-Jatiasih Hasilkan Kepengurusan Baru 2025–2030
3
Doa dan Dapur Ibu Rumah Tangga: Benteng Mental Keluarga di Tengah Hiruk Pikuk Aksi Demonstrasi
4
IPNU-IPPNU Sumedang Gelar Doa Bersama untuk Affan
5
Rais Syuriah PBNU Tegaskan Pesantren Pusat Pembentukan Akhlak dan Karakter Rahmatan Lil ‘Alamin
6
Menyembuhkan Luka Bersama; Sebuah Peta Perjalanan
Terkini
Lihat Semua