• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Urgensi Nilai Dasar Pergerakan, Ketua Kaderisasi Nasional PB PMII: Sudah Saatnya Dikembangkan

Urgensi Nilai Dasar Pergerakan, Ketua Kaderisasi Nasional PB PMII: Sudah Saatnya Dikembangkan
Urgensi Nilai Dasar Pergerakan, Ketua Kaderisasi Nasional PB PMII: Sudah Saatnya Dikembangkan
Urgensi Nilai Dasar Pergerakan, Ketua Kaderisasi Nasional PB PMII: Sudah Saatnya Dikembangkan

Jakarta, NU Online Jabar
Ketua Kaderisasi Nasional Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Fachrurizal mengungkapkan, sebagai salah satu lokomotif gerakan mahasiswa di Indonesia, PMII tentunya harus memiliki titik pemberangkatan. Menurutnya, titik tujuan yang ajeg menggambarkan sisi ideal, strategis, praktis, pragmatis sampai administratif, yang dengannya kita memiliki gambaran khusus tentang bagaimana jalan yang harus ditempuh oleh PMII.


"Secara teologis, titik berangkat Islam adalah Minallah (dari Allah Swt), dan titik tujuan Islam adalah Ilallaah (menuju Allah Swt). Dalam proses perjalanannya adalah Fillaah atau Billaah (bersama Allah Swt)," tulisnya dalam akun instagram resmi miliknya @fachrurizal_9 pada Rabu (16/11). 


Pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua PMII Provinsi Jawa Barat tersebut juga menjelaskan, dalam kerangka konseptual, titik berangkat PMII adalah Tauhid dan titik tujuannya adalah cita-cita kemerdekaan Indonesia yang dalam perjalanannya adalah koherensi pola hubungan secara integral dan holistik dengan Allah Swt (Habl Min Allah), dengan sesama Manusia (Habl Min an-Nas), dan dengan Alam (Habl Min Al-Alam). 


"Rumusan tersebut sejauh ini dirasa belum operasional, hal ini karena masih terfragmentasi dalam banyak manuskrip yang menjadi warisan para pendahulu dan relatif tidak mudah diakses, mengingat literatur yang berbahasa Arab," paparnya.


Pria yang akrab disapa Fras tersebut juga menyebutkan setidaknya ada tiga pertanyaan-pertanyaan dasar cukup menggambarkan hal tersebut, diantaranya: 

  1. Kalaulah Tauhid menjadi kebenaran mutlak, konstruksi keyakinan dan titik berangkat organisasi, lantas rumusan tauhid seperti apa yang berlaku dan menjadi pegangan PMII?
  2. Kalaulah titik tujuan PMII adalah cita-cita kemerdekaan Indonesia, maka realitas kemerdekaan seperti apa yang diidealkan oleh PMII? Keadilan dan kemakmuran / kesejahteraan seperti apa yang menjadi prinsip dan arah gerak organisasi, apakah keadilan yang sosialistik? Kemakmuran yang kapitalistik? Atau yang seperti apa? 
  3. Kalaulah proses perjalanan PMII adalah koherensi pola hubungan secara integral dan holistik dengan Allah, Manusia dan Alam, maka bagaimana kerangka operasionalnya yang dapat memandu setiap langkah PMII? Bagaimana jalan dan metode perubahan sosial yang harus PMII tempuh untuk mencapai tujuan yang diidealkan? Dan beberapa pertanyaan lainnya.


"Titik ini, NDP PMII sudah saatnya untuk dikembangkan," tegasnya.


Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru