Semilir Wajahmu

Ketika langit tak lagi terbakar
Ombak menepi menyeret waktu

Putaran lampu mercusuar
Menyambar deretan cerita tentangmu

Senyum itu
Wajah itu
Tatapan itu
Meremuk menjadi debu

Pasir merindukan telanjang kakimu
Angin menyelinap di ujung rambutmu

Senyum itu menjalar dalam sarafku
Tatapan itu memompa detak jantungku
Wajah itu menghentikan aliran darahku
Dia mengambil akal sehatku

Setiap detik membuatku terkapar
Angin mengigau hanya tentangmu

Aku tak bisa bermimpi
Dia mamasuki setiap lambung dan nafasku

Dia hidup menjadi aku

Nasihin, pengurus Lesbumi PWNU Jawa Barat