Meniti Giri Amparan Jati
Cahaya turun di persimpangan jalan
Kemarau menari
Matahari pucat pasi
Langit biru lebam
Tanah coklat muram
Angin berdamai dengan arah
Hati berdamai dengan amarah
Siang pergi
Sore berhenti
Malam berganti
Kecewa kulipat rapat
Kuajak meniti amparan jati
Terpaku di hadapan cungkup
Mengadu kehinaan diri
Tuanku,
Segala arah telah kutuju
Aku tak menemukan diriku
Kabar berita telah kudatangi
Namun tak ada yang pasti
Apakah aku sering merasa suci
Menipu seolah berbakti
Padahal tak terpuji
Bersembunyi dalam budi pekerti
Tuanku,
Ribuan tempat telah disinggahi
Tak membuat sadar diri
Bacaan silih berganti
Hanya kosong dan sepi
Di tanah ini,
Aku mengadu padamu
Tentang gelap dan terang
Tentang pagi dan siang
Tuanku,
Penghulu kebijaksanaan
Salam kesejahteraan padamu
Pengikut dan yang berdoa dihadapanmu
Cirebon, 18-22 Oktober 2023 Workshop dan Pentas Kolosal 'Tawasul 1001 Santri'
Nasihin, Pengurus Lesbumi PWNU Jawa Barat