Purwakarta, NU Online Jabar
Lesbumi PWNU Jabar kembali menggelar acara pertunjukan Wayang Tavip di Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta (8/4/23). Sebelum ikut mengisi acara di Ponpes Al-Muhajirin Wayang Tavip dan Lesbumi menggelar acara bertajuk "Munggahan di Pasundaan" di Ponpes Nurul Huda Sukasari Kabupaten Bandung.
Acara Haflah Nuzulul Qur'an yang digelar di Ponpes Al-Muhajirin adalah rangkaian acara penutupan dalam rangka menyambut Nuzulul Qur'an 1444 H dengan tema "Alquran: baca ayatnya, resapi maknanya, amalkan pesannya, sebarluaskan ajarannya”.
Rangkaian Haflah ini diisi dengan berbagai macam kegiatan yang diikuti ribuan Santri Al-Muhajirin. Diantaranya lomba: Musabaqoh hifdzil quran (MHQ) juz 30, MHQ juz 29-30, MHQ 5 juz, MQK Jawami’du’aa, MQK Arbain Ilmiyah, musabaqoh syahril quran, makalah Al-Quran, musabaqoh murotal Quran dan banyak lagi.
Ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga terhadap para santri yang mengikuti lomba-lomba dari awal sampai akhir dan menyampaikan rasa bahagia kedatangan Lesbumi PWNU Jawa barat yang ikut memeriahkan acara Haflah tersebut.
“Hidup bersama Al-Quran akan membuat mulia dan menjadikan Al-Quran senantiasa jadi pedoman hidup dengan mengamalkan kandungan nya," ungkapnya.
Di akhir acara para Santri sangat merasa terhibur dengan Pagelaran Wayang Tavip Lesbumi PWNU Jawa Barat. Wayang Tavip adalah wayang inovasi seorang kreator dari ISBI (Kang Tavip) Wayang yang terbuat dari limbah dan ditampilkan dalam dua dimensi dan tiga dimensi.
"Wayang Tavip mencoba mengkolaborasi antara Wayang Kulit dan Wayang Golek," ungkap Muhammad tavip sang kreator wayang Tavip di tengah diskusi yang di gelar setelah pertunjukan selesai, pertunjukan Wayang Tavip kali ini melibatkan anak-anak IPNU dan IPPNU madrasah Aliyah Karya Bakti Sukasari Kabupaten Bandung sebagai Dalang dan Crew.
Dadan Madani selaku Ketua Lesbumi PWNU Jabar mengungkapkan d isela jeda acara bahwa Wayang Tavip akan menggelar Roadshow ke Pesantren-Pesantren dalam kerangka memberikan inspirasi kepada para Santri sebagai model media untuk dakwah."
Pewarta: Nasihin
Editor: Agung Gumelar
