Home Nasional Warta Kuluwung Khutbah Daerah Pustaka Sejarah Ubudiyah Taushiyah Syariah Keislaman Obituari Doa Tokoh Risalah Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Burdah: Rindu Al Mushtafa

Burdah: Rindu Al Mushtafa
Burdah: Rindu Al-Mushtafa
Burdah: Rindu Al-Mushtafa

أمِنْ تذَكُّرِ جيرانٍ بذي سلمِ
مزجتَ دمعاً جرى من مقلة ٍ بدمِ

 


أمْ هبَّتِ الريحُ من تلقاءِ كاظمة ٍ
وأوْمَضَ البَرْقُ في الظلْماءِ مِنْ إضَمِ

 


فما لعينيكَ إن قلتَ اكففا هَمَتا
ومَا لِقَلْبِك إنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِمِ

أَيَحْسَبُ الصَّبُّ أنَّ الحُبَّ مُنْكتِمٌ
ما بَيْنَ مُنْسَجِم منهُ ومضطَرِمِ
لولاَ الهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمْعاً عَلَى طَلَلٍ
ولا أرقتَ لذكرِ البانِ والعَلم ِ

 


فكيفَ تُنْكِرُ حُبَّا بعدَ ما شَهِدَتْ
بهِ عليكَ عدولُ الدَّمْعِ والسَّقَم


Apakah karena rindu
pada tetangga di kampung Dzi Salam 
Air bening menetes satu-satu 
Dari sudut matamu 
Bercampur darah 


Ataukah karena semilir angin 
yang berembus dari Kazhimah
Dan kilatan cahaya 
Pada pekat malam


Apakah kekasih mengira
Api cinta yang membara di dada
Dapat dipadamkan oleh air mata? 
Andai bukan karena cinta
Puing-puing tak mungkin basah air mata


Andai bukan karena cinta
Matamu tak mungkin jaga sepanjang malam
Membayangkan keindahan gunung gemunung
Dan semerbak wangi pohon kesturi
Dan tinggi semampai pohon pinus
Mana mungkin kau ingkari cintamu
Padahal ada saksi menyertaimu


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU

Terkait

Kuluwung Lainnya

terpopuler

rekomendasi

topik

×