Manusia adalah makhluk Tuhan yang merdeka sejak ia ada/diciptakan. Ini di satu sisi. Pada sisi lain ia adalah hamba-Nya, karena ia diciptakan dan Dialah Penciptanya. Maka manusia adalah makhluk merdeka ketika ia berhadapan dengan sesamanya dan adalah hamba ketika di hadapan Tuhan, penciptanya.
Umar bin al Khattab, khalifah kedua. Amir al Mukminin, mengatakan kemerdekaan manusia dalam Islam telah diperoleh sejak ia dilahirkan ibunya. Sebuah kisah populer menyebutkan: Abdullah, anak Amr bin Ash, Gubernur Mesir, menganiaya seorang petani desa yang miskin, Umar bin Khattab segera memanggil anak sang Gubernur tersebut. Kepadanya Umar mengatakan: “sejak kapan kamu memperbudak/memperhambakan manusia, padahal ia dilahirkan ibunya dalam keadaan merdeka“.
Umar lalu mempersilakan si petani miskin tersebut mengambil haknya yang diperlukan terhadap anak pejabat tinggi negara itu. Boleh membalas atau memaafkan.
Ibnu Athaillah, sang sufi master mengatakan dengan kritikal:
أنت حر مما أنت عنه آيس وعبد لما أنت له طامع
"Kau menjadi diri yang merdeka hanya manakala kau tak berharap kepada selain Tuhan. Dan menjadi hamba-sahaya manakala kau terbelenggu oleh hasrat kepada selain Dia. (Ibnu Athaillah).
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua