Apakah Allah Menghosting Doa Kita: Hanya Dibaca Tanpa Dibalas?

Pernahkah kau merasa langit begitu sunyi? Seperti seseorang yg kau cintai, yg dulu selalu membalas pesanmu dengan penuh kasih, kini hanya membaca tanpa menjawab. Tapi kau tak bisa marah. Kau tetap cinta.

Kau menengadahkan tangan, menyusun kata-kata dengan gemetar, mengirimkan bisikan lirih ke langit—tetapi jawaban tak kunjung datang. Tidak ada lagi wahyu yang turun, tidak ada malaikat yang datang membawa berita. Tidak ada balasan yang terasa nyata. 

Maka benakmu mulai berbisik: Ataukah Dia telah mengabaikanku, membiarkan pesan-pesanku menggantung di udara, tanpa balasan, tanpa kepastian?

Namun sebelum kau terjebak dalam overthinking, dengarlah apa yang Tuhan sendiri katakan dalam Surat Al-Baqarah ayat 186:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku,”.

Perhatikanlah, Tuhan tidak berkata, “Katakanlah kepada mereka…” seperti yang biasa terjadi dalam ayat-ayat lainnya. Kali ini tidak ada perantara. Tidak ada jeda.

Seolah-olah Tuhan tidak ingin ada jarak antara kau dan Dia. Tuhan langsung memberi jawaban: “Aku sungguh dekat.”

Bahkan, Imam Al-Ghazali menyebut dalam Ihya Ulumuddin bahwa doa adalah bukan sekadar permohonan, melainkan bukti keyakinan dan cinta seorang hamba kepada Tuhannya. Sebab, doa bukan hanya tentang meminta, tetapi juga tentang percaya bahwa ada Dia yang selalu mendengar, meski tanpa suara.

Kadang, balasan-Nya hadir dalam hening yang mengajarkanmu kesabaran. Kadang, jawaban-Nya tersembunyi dalam air mata yang jatuh tetapi membawa ketenangan. Kadang, Dia membalas doamu dengan mengalihkan langkahmu dari sesuatu yang kau inginkan menuju sesuatu yang lebih kau butuhkan. Kadang Dia hadirkan cinta yang tak pernah kau sangka.

Doa bukan sekadar pesan yang menunggu centang biru. Ia adalah percakapan tanpa perantara, panggilan tanpa jarak, dan rindu tanpa jeda. Dan Tuhan,.sungguh Engkau tidak pernah sekadar membaca pesan tanpa merespon. Engkau membalas dengan bahasa cinta-Mu sendiri.

KH Nadirsyah Hosen, Dosen di Melbourne Law School, the University of Melbourne Australia